Jakarta: Seperlima pasien covid-19 mengalami pneumonia atau peradangan paru akibat infeksi. Namun, pneumonia bisa hilang saat pasien sembuh dari covid-19.
“Pada (kasus) covid-19, kalau dihitung-hitung sekitar 19 persen kasus mengalami pneumonia,” kata Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, Agus Dwi Susanto, di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jakarta Timur, Kamis, 21 Januari 2021.
Agus menyebut 16-17 persen pasien sembuh total dari pneumonia. Tapi, kesembuhan pasien covid-19 yang mengidap pneumonia terbagi menjadi kesembuhan sempurna dan tidak sempurna.
“Ketika terjadi kerusakan pneumonia, bisa menimbulkan sisa vibriosis pascacovid-19 atau disebut long covid-19 (gejala berkepenjangan),” papar dia.
Gejala bisa terjadi meski telah dinyatakan sembuh dari covid-19. Apalagi jika pneumonia telah merusak paru cukup parah.
Baca: Pemerintah Lajutkan PPKM Hingga 8 Februari 2021
Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Rehabilitasi Medik RSUP Persahabatan, Siti Chandra Widjanantie, menyarankan masyarakat dan pasien covid-19 rutin berlatih pernapasan. Warga diminta membetulkan postur tubuh agar paru mengembang dengan baik agar organ pernapasan tersebut tetap sehat.
“Tarikan napas diperpanjang supaya kapasitas paru membaik, jadi kalau ada gejala buruk bisa diantisipasi,” tutur Siti.
Masyarakat juga bisa melakukan berbagai olahraga kardio untuk melatih pernapasan. Intinya, membiasakan diri menarik napas panjang.
“Kalau tidak, nanti (paru) susah mengembang dan panjang dampaknya selain covid-19 seperti cepat lelah karena (paru) tidak mengembang dengan baik,” kata dia.
Jakarta: Seperlima pasien
covid-19 mengalami pneumonia atau peradangan paru akibat infeksi. Namun, pneumonia bisa hilang saat pasien sembuh dari covid-19.
“Pada (kasus) covid-19, kalau dihitung-hitung sekitar 19 persen kasus mengalami pneumonia,” kata Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan, Agus Dwi Susanto, di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jakarta Timur, Kamis, 21 Januari 2021.
Agus menyebut 16-17 persen pasien sembuh total dari pneumonia. Tapi, kesembuhan pasien covid-19 yang mengidap pneumonia terbagi menjadi kesembuhan sempurna dan tidak sempurna.
“Ketika terjadi kerusakan pneumonia, bisa menimbulkan sisa vibriosis pascacovid-19 atau disebut
long covid-19 (gejala berkepenjangan),” papar dia.
Gejala bisa terjadi meski telah dinyatakan sembuh dari covid-19. Apalagi jika pneumonia telah merusak paru cukup parah.
Baca:
Pemerintah Lajutkan PPKM Hingga 8 Februari 2021
Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Rehabilitasi Medik RSUP Persahabatan, Siti Chandra Widjanantie, menyarankan masyarakat dan pasien covid-19 rutin berlatih pernapasan. Warga diminta membetulkan postur tubuh agar paru mengembang dengan baik agar organ pernapasan tersebut tetap sehat.
“Tarikan napas diperpanjang supaya kapasitas paru membaik, jadi kalau ada gejala buruk bisa diantisipasi,” tutur Siti.
Masyarakat juga bisa melakukan berbagai olahraga kardio untuk melatih pernapasan. Intinya, membiasakan diri menarik napas panjang.
“Kalau tidak, nanti (paru) susah mengembang dan panjang dampaknya selain covid-19 seperti cepat lelah karena (paru) tidak mengembang dengan baik,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)