Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Antara/ Puspa Perwitasari
Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Luhut Binsar Pandjaitan. Antara/ Puspa Perwitasari

BMKG Diminta Produksi Teknologi Bencana Dalam Negeri

Cindy • 04 Maret 2021 19:15
Jakarta: Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproduksi teknologi kedaruratan bencana di dalam negeri. Sebab, 70 persen peralatan yang digunakan BMKG diimpor dari luar negeri.
 
"Saya minta Prof Korita (Kepala BMKG) bersama BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), apa yang bisa dibuat di Indonesia, maka buat di Indonesia. Jangan semua impor," kata Luhut dalam rapat koordinasi nasional penanggulangan bencana 2021 secara daring, Kamis, 4 Maret 2021.
 
Luhut mengatakan Indonesia merupakan negara dengan potensi gempa terbanyak di dunia. Indonesia seharusnya mampu memproduksi teknologi terkait kebencanaan sendiri.

Dia berharap produksi teknologi kebencanaan itu akan mendorong daya saing produk Indonesia di kancah Internasional. Sekaligus, menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.
 
"Ternyata kita bikin buoy (pelampung untuk mendeteksi gelompok pasang dan tsunami) sudah bisa. Ya bikin bouy kita sendirilah, sehingga juga menciptakan lapangan kerja," kata Luhut.
 
Baca: Kemenhub Bakal Tambah 100 Alat Deteksi Bencana Tahun Ini
 
Luhut juga mendorong Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempercepat pencairan anggaran untuk BMKG. Sehingga, BMKG dapat segera melengkapi peralatan kebencanaan yang canggih.
 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 2.736 bencana terjadi pada 2020. Sebanyak 986 bencana banjir, 817 puting beliung, 527 tanah longsor, 325 kebaharan hutan.
 
Kemudian, 29 gelombang pasang dan abrasi, 29 kekeringan, 15 gempa bumi, tujuh erupsi gunung api, dan bencana pandemi covid-19. Dampaknya, 5,8 juta orang menderita dan mengungsi, 519 korban luka, 349 korban jiwa, dan 39 orang hilang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan