Jakarta: Ahli bahasa Ivan Lanin memastikan tidak ada masalah dengan pengunaan bahasa gaul dalam konteks semangat Sumpah Pemuda. Seiring dengan perkembangan zaman, memang banyak kata-kata baru dan tidak baku hasil variasi yang dibuat anak negeri.
"Penggunaan bahasa gaul tidak bertentangan dengan butir ketiga Sumpah Pemuda yang menyatakan, 'Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia'," kata Ivan kepada Medcom.id, Rabu, 28 Oktober 2020.
Menurut dia, bahasa gaul hanya varian bahasa Indonesia yang penggunaannya disesuaikan dengan konteks pemakaian bahasa. Pada dasarnya, kata dia, Bahasa Indonesia bakal tetap digunakan.
Ragam bahasa yang dipakai penutur berbeda-beda sesuai dengan konteks. Penggunaan bahasa pada situasi resmi di kantor akan berbeda dengan saat berkomunikasi kepada teman.
Kondisi itu juga terjadi ketika seseorang berkomunikasi melalui sarana tulisan seperti surat atau lisan saat mengobrol. Ivan mengatakan pembedaan itu sejatinya dilakukan secara alamiah.
Baca: SEAQIL Dukung Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Pengantar Asia Tenggara
Bahasa gaul dipakai dalam suasana nonresmi dan melalui sarana lisan. Saat membuat surat lamaran pekerjaan, bahasa gaul tak akan dipakai. Seorang merasa nyaman dengan bahasa gaul karena dua hal.
"Pertama tidak terlalu terikat dengan kaidah bahasa. Kedua, membuat suasana lebih cair," ucap pendiri Narabahasa itu.
Setiap tahun peringatan Hari Sumpah Pemuda selalu diselenggarakan. Peringatan ini termaktub dalam Keputusan Presiden Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 mengusung tema Bersatu dan Bangkit.
Berikut ikrar yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928:
Pertama, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga, Kami Putra-Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Jakarta: Ahli bahasa Ivan Lanin memastikan tidak ada masalah dengan
pengunaan bahasa gaul dalam konteks semangat
Sumpah Pemuda. Seiring dengan perkembangan zaman, memang banyak kata-kata baru dan tidak baku hasil variasi yang dibuat anak negeri.
"Penggunaan bahasa gaul tidak bertentangan dengan butir ketiga Sumpah Pemuda yang menyatakan, 'Menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia'," kata Ivan kepada
Medcom.id, Rabu, 28 Oktober 2020.
Menurut dia, bahasa gaul hanya varian bahasa Indonesia yang penggunaannya disesuaikan dengan konteks pemakaian bahasa. Pada dasarnya, kata dia, Bahasa Indonesia bakal tetap digunakan.
Ragam bahasa yang dipakai penutur berbeda-beda sesuai dengan konteks. Penggunaan bahasa pada situasi resmi di kantor akan berbeda dengan saat berkomunikasi kepada teman.
Kondisi itu juga terjadi ketika seseorang berkomunikasi melalui sarana tulisan seperti surat atau lisan saat mengobrol. Ivan mengatakan pembedaan itu sejatinya dilakukan secara alamiah.
Baca:
SEAQIL Dukung Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Pengantar Asia Tenggara
Bahasa gaul dipakai dalam suasana nonresmi dan melalui sarana lisan. Saat membuat surat lamaran pekerjaan, bahasa gaul tak akan dipakai. Seorang merasa nyaman dengan bahasa gaul karena dua hal.
"Pertama tidak terlalu terikat dengan kaidah bahasa. Kedua, membuat suasana lebih cair," ucap pendiri Narabahasa itu.
Setiap tahun peringatan Hari Sumpah Pemuda selalu diselenggarakan. Peringatan ini termaktub dalam Keputusan Presiden Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2020 mengusung tema Bersatu dan Bangkit.
Berikut ikrar yang dibacakan dalam Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928:
Pertama, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua, Kami Putra-Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga, Kami Putra-Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)