Jakarta: Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengaku
sulitnya penyediaan alat pelindung diri (APD) lantaran bahan baku produksi sulit didapat. Indonesia sejatinya mampu memproduksi APD dalam dan luar negeri.
"Kita bikin APD, punya pabrik, mampu menghasilkan sampai 20 juta APD. Jadi tempat kita hanya kayak tukang jahit," kata Arya dalam diskusi Cross Check by Medcom.id bertajuk 'Astaga! Ada Mafia di Era Korona' yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, 19 April 2020.
Arya mengungkapkan Indonesia kerap mengekspor APD. Bahan baku pembuatan APD diperoleh dari sejumlah negara, salah satunya Korea Selatan. Sebab, Indonesia belum mampu memproduksi bahan baku untuk APD.
Dia menyebut pemerintah sudah putar otak untuk mendapatkan bahan baku dari luar negeri. Salah satunya dengan cara bagi hasil.
(Baca: Perhimpunan Rumah Sakit Keluhkan Harga APD Naik)
"Kemarin Pak Presiden Joko Widodo negosiasi. 'Oke sini bahan baku kamu, kami kerjakan jadi APD. Tapi sebagian (APD) ke kita, sebagian ke kamu'," beber Arya.
Anggota Komisi VI DPR Martin Manurung mendorong adanya keterbukaan syarat-syarat impor untuk pelaku usaha. Sehingga ketersediaan alat kesehatan yang dibutuhkan tenaga medis dalam negeri terpenuhi.
Langkah tersebut dinilai mempermudah menjaring pelaku usaha menemukan ketersediaan bahan baku APD yang diperlukan. Hal ini juga diyakini menggenjot produksi alat kesehatan dalam negeri.
"Karena kondisi ini sekarang on going ya, memang harus dibuka juga. Impor segala macam ini persyaratannya, kalau perlu dihubungkan oleh Kementerian Perdagangan bersama dengan Menteri Kesehatan misalnya," ujar Martin.
Jakarta: Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, mengaku
sulitnya penyediaan alat pelindung diri (APD) lantaran bahan baku produksi sulit didapat. Indonesia sejatinya mampu memproduksi APD dalam dan luar negeri.
"Kita bikin APD, punya pabrik, mampu menghasilkan sampai 20 juta APD. Jadi tempat kita hanya kayak tukang jahit," kata Arya dalam diskusi Cross Check by Medcom.id bertajuk 'Astaga! Ada Mafia di Era Korona' yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, 19 April 2020.
Arya mengungkapkan Indonesia kerap mengekspor APD. Bahan baku pembuatan APD diperoleh dari sejumlah negara, salah satunya Korea Selatan. Sebab, Indonesia belum mampu memproduksi bahan baku untuk APD.
Dia menyebut pemerintah sudah putar otak untuk mendapatkan bahan baku dari luar negeri. Salah satunya dengan cara bagi hasil.
(Baca:
Perhimpunan Rumah Sakit Keluhkan Harga APD Naik)
"Kemarin Pak Presiden Joko Widodo negosiasi. 'Oke sini bahan baku kamu, kami kerjakan jadi APD. Tapi sebagian (APD) ke kita, sebagian ke kamu'," beber Arya.
Anggota Komisi VI DPR Martin Manurung mendorong adanya keterbukaan syarat-syarat impor untuk pelaku usaha. Sehingga ketersediaan alat kesehatan yang dibutuhkan tenaga medis dalam negeri terpenuhi.
Langkah tersebut dinilai mempermudah menjaring pelaku usaha menemukan ketersediaan bahan baku APD yang diperlukan. Hal ini juga diyakini menggenjot produksi alat kesehatan dalam negeri.
"Karena kondisi ini sekarang
on going ya, memang harus dibuka juga. Impor segala macam ini persyaratannya, kalau perlu dihubungkan oleh Kementerian Perdagangan bersama dengan Menteri Kesehatan misalnya," ujar Martin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)