Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Dok/Kementerian BUMN
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Dok/Kementerian BUMN

Kasus Gagal Ginjal Akut Diklaim Sudah Bisa Dikendalikan

Anggi Tondi Martaon • 02 November 2022 12:46
Jakarta: Kasus gagal ginjal akut sempat tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Namun, penyakit yang paling banyak ditemukan pada kelompok umur 0-5 tahun itu sudah mulai bisa dikendalikan.
 
"Jadi kondisi sampai sekarang dari jumlah kasus baru dan kematian sudah turun drastis," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
 
Budi menjelaskan kebijakan yang membuat penurunan kasus baru gagal ginjal akut terjadi. Yakni, penghentian peredaran obat sirop.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, salah satu penyebab utama gagal ginjal akut karena kandungan etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE). Kandungan itu terdapat di sejumlah obat sirop.
 
"Sesudah kita melakukan pelarangan obat sirop jumlah kasusnya average 7 days sudah mulai menurun," ungkap dia.
 
Dia menyampaikan sebelum kebijakan penghentian peredaran obat sirop diterapkan, rata-rata temuan kasus gagal ginjal akut mencapai 6-7 per hari. Bahkan, temuan gagal ginjal akut mencapai 10 kasus per hari pada 22 Oktober 2022.
 

Baca juga: Sebaran Kasus Gagal Ginjal Akut, Jakarta Tertinggi


 
Saat ini, kasus baru gagal ginjal akut sudah menurun drastis. Bahkan, tidak ada laporan pasien baru gagal ginjal akut di sejumlah fasilitas kesehatan yang biasa menangani penyakit tersebut.
 
"Kami memonitor di rumah sakit (RS), seperti RSCM (RS Cipto Mangunkusumo), Sardjito (RS Sardjito Yogyakarta), dan RS Ngurah yang di Bali yang tadinya masuknya setiap harinya tinggi sekarang, sudah tidak ada yang masuk baru ke sini," sebut dia.
 
Sedangkan upaya pemerintah menekan angka kematian dengan mengandalkan obat Fomepizole. Obat tersebut didatangkan dari Australia, Jepang, dan Singapura.
 
"Sejak obatnya, Fomepizole kita coba di RSCM pada 18 Oktober kemudian kita memiliki cukup banyak (stok). Minggu lalu, angka kematian sudah turun drastis," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan