Ilustrasi. Foto: Antara/HO-Sutterstock
Ilustrasi. Foto: Antara/HO-Sutterstock

Respons Cepat Pemerintah Tangani Gagal Ginjal Akut Diapresiasi

Antara • 25 Oktober 2022 18:17
Jakarta: Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengapresiasi langkah cepat pemerintah merespons kasus gagal ginjal akut pada anak. Salah satunya dengan langsung menarik obat sirop yang diduga sebagai penyebabnya.
 
"Artinya, pemerintah sudah sangat responsif terhadap situasi dan kondisi seperti ini," kata Rahmad, Selasa, 25 Oktober 2022.
 
Pemerintah meneliti, menyelidiki, berkomunikasi dengan WHO, bahkan menarik obat dari pasaran. Rahmad tidak melihat indikasi lempar tanggung jawab.
 
Semua itu, kata dia, bekerja dalam semangat yang sama, yakni mencegah bertambahnya korban. Kementerian Kesehatan, BPOM, dan IDAI berkolaborasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan perhatian sangat serius terhadap masalah ini.
 
"Apakah ini ada pelanggaran administrasi, prosedur, dan hukum? Kita serahkan ke kepolisian. Pemerintah juga sudah meminta Kapolri untuk mendalami dan menyelidiki. Polri menjawab itu dengan membentuk tim khusus. Jadi, biarlah Polri yang akan membuka terang benderang," kata Rahmad.
 
Rahmad mengatakan DPR mendukung penuh setiap langkah pemerintah untuk mencegah lebih banyak korban. Namun, Rahmad menilai masyarakat ingin ada pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah ini.
 
Jokowi memimpin rapat terbatas yang membahas perkembangan penyakit gagal ginjal akut pada anak di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, 24 Oktober 2022.
 
Baca: Kondisi Pasien Gagal Ginjal Akut Anak Kian Membaik, Begini Cara Penggunaan Fomepizole

Rapat terbatas dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, dan Kepala BPOM Penny Lukito. Presiden Jokowi bahas soal obat-obatan sirop yang terindikasi menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak.
 
Presiden menyampaikan empat arahan terkait dengan kasus gagal ginjal pada anak. Pertama, Jokowi meminta keselamatan masyarakat jadi prioritas.
 
"Jangan menganggap ini masalah kecil," kata Jokowi.
 
Kedua, Presiden meminta penghentian peredaran obat yang terbukti mengandung bahan penyebab gangguan ginjal akut pada anak. Ketiga, Kemenkes harus melakukan penelitian secara menyeluruh. Dan keempat, memerintahkan Kemenkes menyiapkan fasilitas kesehatan.
 
"Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Ini penting sekali," ujar Jokowi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan