Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) bersama drg Romi Syofpa Ismael memberikan keterangan seusai melakukan pertemuan di Gedung Binagraha, Jakarta, Kamis (1/8/2019). ANT/Wahyu Putro.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (tengah) bersama drg Romi Syofpa Ismael memberikan keterangan seusai melakukan pertemuan di Gedung Binagraha, Jakarta, Kamis (1/8/2019). ANT/Wahyu Putro.

Moeldoko: Pemkab Solok Selatan Salah Persepsi Tentang Disabilitas

Damar Iradat • 01 Agustus 2019 14:13
Jakarta: Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebut polemik penganuliran drg. Romi Syofpa Ismael sebagai pegawai negeri sipil (PNS) perlu diluruskan. Polemik ini diduga terjadi karena perbedaan persepsi terkait PNS disabilitas.
 
"Mungkin ada sebuah persepsi yang berbeda, dan perlu diluruskan bahwa sehat jasmani dan rohani mestinya tidak dikaitkan dengan disabilitas," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.
 
Romi menemui Moeldoko di Kantor Staf Presiden. Perempuan asal Solok Selatan itu menceritakan masalah yang menimpanya kepada Moeldoko.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan menganulir kelulusan Romi dalam seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018. Pemkab Solok Selatan menilai Romi tak sehat secara jasmani.
 
Moeldoko heran dengan kesimpulan itu. Menurutnya, Romi sehat secara jasmani dan rohani. Dokter gigi itu pun mampu menjalankan tugas dengan baik.
 
"Kalau dikatakan tidak mampu dalam jalankan tugas, juga tidak. Karena mulai dari beliau sehat sampai mendapatkan musibah tidak ada yang berubah dalam pengabdiannya," jelas mantan Panglima TNI itu.
 
Baca: Akhir Nestapa Dokter Gigi Difabel
 
Moeldoko janji akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak menyelesaikan kasus ini. Ia berharap ada solusi terkait status PNS Romi.
 
"Kami mencoba untuk bisa membantu menfasilitasi, mengkomunikasikan dengan berbagai pihak sehingga apa yang dihadapi sekarang ada sebuah solusi yang bijaksana," ungkap Moeldoko.
 
Romi pun berterima kasih kepada Moeldoko. Ia berharap mendapatkan keadilan dari pemerintah.
 
"Saya di sini cuma berharap keadilan buat saya dan keluarga terutama anak dan suami. Untuk bisa hak saya dipulihkan kembali. Saya tidak menginginkan kondisi seperti ini, ini kehendak Allah," ujar Romi.
 
Romi menjamin masih bisa bekerja dengan baik meski menggunakan kursi roda. Ia meminta Pemkab Solok Selatan mempertimbangkan keputusan mereka. 
 
"Saya buktikan selama ini saya mampu bekerja dengan baik, melakukan pelayanan dengan baik. Terimalah saya kembali," pungkas dokter gigi itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan