Jakarta: Kongres Wanita Indonesia (Kowani) merestrukturisasi jajaran usai melakukan kongres. Sejumlah nama lama masih dipercaya menjadi pengurus lima tahun ke depan.
Restrukturisasi meliputi sejumlah jabatan, yakni Dewan Pimpinan Kowani, Dewan Pimpinan Ketua Kowani, Dewan Pembina Yayasan Kowani, dan Ketua Dewan Yayasan Kowani.
"Serah terima jabatan merupakan hal yang umum dilakukan di berbagai lembaga atau instansi," kata Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 21 Desember 2019.
Giwo yang kembali terpilih sebagai ketua umum mengatakan, sebagian besar yang duduk di pucuk pimpinan adalah orang lama. Adanya pengurus baru, kata dia, dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat pimpinan lama.
"Agar tumbuh semangat, cipta, karsa, rasa, inovasi, dan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kinerja. Walaupun, pencapaian kinerja periode sebelumnya sudah cukup baik," ujar Giwo.
Prosesi serah terima jabatan yang berlangsung Jumat, 20 Desember 2019, ini ditutup dengan pengucapan pakta integritas. "Tidak hanya janji kepada manusia, tapi lebih sakral berupa janji dengan Allah SWT," kata dia.
Giwo meminta seluruh pengurus Kowani untuk bisa saling mendukung, solid, dan menghargai berbagai perbedaan. Ia ingin anggota Kowani belajar dari pejuang-pejuang perempuan di masa kemerdekaan.
Kongres Kowani yang berlangsung 3 Desember 2019 kembali memilih Giwo sebagai ketua umum masa bakti 2019-2024. Giwo mengalahkan pesaingnya, Oni Sahrial Hamsah.
Kowani merupakan organisasi perempuan yang dirintis sejak 1928. Kowani didukung 95 organisasi perempuan. Kowani berkomitmen terus memperjuangkan kesetaraan gender.
Jakarta: Kongres Wanita Indonesia (Kowani) merestrukturisasi jajaran usai melakukan kongres. Sejumlah nama lama masih dipercaya menjadi pengurus lima tahun ke depan.
Restrukturisasi meliputi sejumlah jabatan, yakni Dewan Pimpinan Kowani, Dewan Pimpinan Ketua Kowani, Dewan Pembina Yayasan Kowani, dan Ketua Dewan Yayasan Kowani.
"Serah terima jabatan merupakan hal yang umum dilakukan di berbagai lembaga atau instansi," kata Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 21 Desember 2019.
Giwo yang kembali terpilih sebagai ketua umum mengatakan, sebagian besar yang duduk di pucuk pimpinan adalah orang lama. Adanya pengurus baru, kata dia, dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat pimpinan lama.
"Agar tumbuh semangat, cipta, karsa, rasa, inovasi, dan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kinerja. Walaupun, pencapaian kinerja periode sebelumnya sudah cukup baik," ujar Giwo.
Prosesi serah terima jabatan yang berlangsung Jumat, 20 Desember 2019, ini ditutup dengan pengucapan pakta integritas. "Tidak hanya janji kepada manusia, tapi lebih sakral berupa janji dengan Allah SWT," kata dia.
Giwo meminta seluruh pengurus Kowani untuk bisa saling mendukung, solid, dan menghargai berbagai perbedaan. Ia ingin anggota Kowani belajar dari pejuang-pejuang perempuan di masa kemerdekaan.
Kongres Kowani yang berlangsung 3 Desember 2019 kembali memilih Giwo sebagai ketua umum masa bakti 2019-2024. Giwo mengalahkan pesaingnya, Oni Sahrial Hamsah.
Kowani merupakan organisasi perempuan yang dirintis sejak 1928. Kowani didukung 95 organisasi perempuan. Kowani berkomitmen terus memperjuangkan kesetaraan gender.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
