Jakarta: Jumlah pasien positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia per Rabu, 29 April 2020 mencapai 49.578 kasus. Ada penambahan 15 kasus baru yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
"Pasien tercatat meninggal dunia sebanyak 310 orang, yang paling banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah 48 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kepada Medcom.id, Kamis, 30 April 2020.
Namun, jumlah pasien meninggal tidak ada penambahan dibanding Selasa, 28 April 2020. Sebaran pasien meninggal akibat DBD di Indonesia yakni NTT 48 orang, Jawa Tengah 39 orang, Jawa Barat 33 orang, dan Jawa Timur 31 orang.
Sebanyak 17 korban meninggal ada di Lampung, 16 di Banten, 13 di Bali, 11 di Sulawesi Selatan (Sulsel). Di Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Utara (Sulut), dan Jambi masing-masing ada 10 orang pasien tutup usia. Masing-masing 7 pasien meninggal ada di Riau, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara (Sultra), sedangkan Kalimantan Selatan (Kalsel), Maluku Utara (Malut), dan Sulawesi Tengah (Sulteng) masing-masing 6 orang.
Gorontalo, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki masing-masing 5 kasus meninggal; Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 4 kasus; Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar) masing-masing 3 kasus. Sumatra Barat (Sumbar), Sumatra Utara (Sumut), Sulawesi Barat (Sulbar), Maluku, Bangka Belitung (Babel) masing-masing ada 2 kasus pasien DBD meninggal.
"Kepulauan Riau (Kepri), NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Kalimantan Utara (Kaltara) masing-masing terdapat pasien meninggal akibat DBD satu orang," ujar Siti.
Siti mengatakan seluruh provinsi terkonfirmasi terpapar DBD terkecuali Papua. Kasus DBD terbanyak ada di Jawa Barat dengan 6.337 kasus. Bali menyusul dengan 6.050 kasus.
Kasus DBD terbanyak lainnya terjadi di Nusa Tenggara Timur dengan total kasus 4.679. Kemudian, Lampung memiliki total kasus DBD mencapai 4.128 dan Jawa Timur 3.715 kasus.
Baca: 212 Orang di Jakarta Pusat Terjangkit DBD
"DKI Jakarta 2.288, Jateng 2.176, DIY 1.766, Riau 1.683, Sumsel 1.628, Jambi 1.510, Sulsel 1.319, Kalsel 1.294, Kaltim 1.267, Banten 1.107, Sumut 1.001 kasus," beber Siti.
Jumlah kasus DBD di bawah angka ribuan ada di Sumbar 727 kasus, Sultra 682 kasus, Sulut 645 kasus, Babel 602 kasus, Kalbar 598 kasus, Kalteng 578 kasus. Kemudian NTB memiliki 558 kasus, Bengkulu 516 kasus, Gorontalo 508 kasus, Sulbar 476 kasus, Sulteng 474 kasus, Aceh 460 kasus, Kepri 372 kasus, Maluku Utara 175 kasus, Kaltara 127 kasus, Papua Barat 121 kasus, dan 11 kasus di Maluku.
Jakarta: Jumlah pasien positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia per Rabu, 29 April 2020 mencapai 49.578 kasus. Ada penambahan 15 kasus baru yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
"Pasien tercatat meninggal dunia sebanyak 310 orang, yang paling banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah 48 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kepada Medcom.id, Kamis, 30 April 2020.
Namun, jumlah pasien meninggal tidak ada penambahan dibanding Selasa, 28 April 2020. Sebaran pasien meninggal akibat DBD di Indonesia yakni NTT 48 orang, Jawa Tengah 39 orang, Jawa Barat 33 orang, dan Jawa Timur 31 orang.
Sebanyak 17 korban meninggal ada di Lampung, 16 di Banten, 13 di Bali, 11 di Sulawesi Selatan (Sulsel). Di Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Utara (Sulut), dan Jambi masing-masing ada 10 orang pasien tutup usia. Masing-masing 7 pasien meninggal ada di Riau, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara (Sultra), sedangkan Kalimantan Selatan (Kalsel), Maluku Utara (Malut), dan Sulawesi Tengah (Sulteng) masing-masing 6 orang.
Gorontalo, Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki masing-masing 5 kasus meninggal; Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 4 kasus; Sumatera Selatan (Sumsel), Kalimantan Barat (Kalbar) masing-masing 3 kasus. Sumatra Barat (Sumbar), Sumatra Utara (Sumut), Sulawesi Barat (Sulbar), Maluku, Bangka Belitung (Babel) masing-masing ada 2 kasus pasien DBD meninggal.
"Kepulauan Riau (Kepri), NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Kalimantan Utara (Kaltara) masing-masing terdapat pasien meninggal akibat DBD satu orang," ujar Siti.
Siti mengatakan seluruh provinsi terkonfirmasi terpapar DBD terkecuali Papua. Kasus DBD terbanyak ada di Jawa Barat dengan 6.337 kasus. Bali menyusul dengan 6.050 kasus.
Kasus DBD terbanyak lainnya terjadi di Nusa Tenggara Timur dengan total kasus 4.679. Kemudian, Lampung memiliki total kasus DBD mencapai 4.128 dan Jawa Timur 3.715 kasus.
Baca:
212 Orang di Jakarta Pusat Terjangkit DBD
"DKI Jakarta 2.288, Jateng 2.176, DIY 1.766, Riau 1.683, Sumsel 1.628, Jambi 1.510, Sulsel 1.319, Kalsel 1.294, Kaltim 1.267, Banten 1.107, Sumut 1.001 kasus," beber Siti.
Jumlah kasus DBD di bawah angka ribuan ada di Sumbar 727 kasus, Sultra 682 kasus, Sulut 645 kasus, Babel 602 kasus, Kalbar 598 kasus, Kalteng 578 kasus. Kemudian NTB memiliki 558 kasus, Bengkulu 516 kasus, Gorontalo 508 kasus, Sulbar 476 kasus, Sulteng 474 kasus, Aceh 460 kasus, Kepri 372 kasus, Maluku Utara 175 kasus, Kaltara 127 kasus, Papua Barat 121 kasus, dan 11 kasus di Maluku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)