Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Tantangan Penyelenggaraan Ibadah Haji Meningkat, Petugas Haji Harus Siap 24 Jam

Media Indonesia.com • 21 Maret 2024 00:59
Jakarta: Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat menyampaikan petugas haji adalah pelayan bagi dhuyufurrahman. Setiap petugas haji harus siap menghadapi tantangan yang mungkin dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M.
 
"Bapak Ibu diharapkan bukan hanya menandatangani pakta integritas, namun harus siap dengan tantangan yang akan dihadapi pada penyelenggaraan haji tahun ini," tutur Arsad dalam Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2024 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024.
 
Tahun ini, ada 890 calon PPIH yang terpilih. Arsad mengaku telah memetakan beberapa tantangan yang mungkin dihadapi pada penyelenggaraan ibadah haji nanti.

"Pertama, tahun ini terdapat 45 ribu jemaah haji lansia. Sehingga, perlu ditekankan mindset melayani lansia pada petugas," ucap Arsad.
 
Selain tantangan pada jemaah haji Lansia, Arsad mengungkapkan jumlah jemaah haji yang wafat lebih dari 820 tahun lalu. Ini jadi angka kematian tertinggi dalam sejarah penyelenggaraan haji.
 
"Sehingga, menjadi PR bersama supaya mendukung jemaah haji dalam kondisi nyaman, beribadah nyaman, berangkat nyaman dan pulang nyaman," ujarnya.
 
Baca juga: Wamenag Ingatkan Calon Petugas Haji Prioritaskan Layanan Bagi Lansia

Arsad mengatakan kondisi ini harus diantisipasi dengan memberikan alternatif ibadah bagi jemaah haji lansia lewat perencanaan yang tepat, tanpa keluar dari ketentuan manasik. Berdasarkan informasi dari Kemenkes, angka kematian jemaah haji bertambah signifikan setelah puncak haji karena faktor kelelahan.
 
"Tentu, ini menjadi PR, agar konsultan ibadah dan pembimbing ibadah membuat skema alternatif saat puncak ibadah haji," ujarnya.
 
Rencananya, jemaah haji Indonesia ditempatkan di sebelah tenda-tenda Malaysia, dekat negara-negara Asean. Ia berharap tim akomodasi memastikan kondisinya dan mengantisipasi potensi jemaah berdesakan.
 
Selanjutnya, Arsad menjelaskan bahwa musim haji tahun ini masih di siklus musim panas. Bahkan, bisa sampai 50 derajat.
 
"Ini penting, agar disosialisasikan pada jemaah, pada saat kondisi panas sekali untuk mempertimbangkan afdhal dengan mengabaikan kemaslahatan jiwa," tuturnya.
 
Terakhir, Arsad berpesan agar keterlambatan transportansi Armuzna yang disediakan oleh Masyair tidak terulang kembali. Transportasi harus disiapkan dengan benar.
 
"Berbagai tantangan tersebut perlu dipersiapkan dalam penyelenggaraan haji tahun 2024," tegasnya. (MI/Heriyadi)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan