Jakarta: Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut pemberlakukan kartu uji KIR atau pengujian kendaraan bermotor (PKB) dapat menghapus praktik pemalsuan buku uji KIR. Pemalsuan meresahkan masyarakat.
"Dengan adanya smart card ini, maka seluruh data pengujian terintergrasi nasional," ujar Syafrin di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2019.
Syafrin menuturkan uji KIR akan termuat dalam QR code di kartu. Proses uji KIR terintegrasi secara online dengan dilengkapi data-data foto kendaraan dan lainnya.
"Sehingga tidak mungkin dipalsukan," tutur dia.
Syafrin menambahkan, pemberlakuan kartu KIR memungkinkan masyarakat melakukan uji PKB di seluruh wilayah di Indonesia. Data uji PKB otomatis tersimpan pada QR code.
Dia menekankan uji PKB yang dilakukan di luar domisili diperbolehkan. Tujuannya, untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.
"Selama ini terjadi banyak domisili di Jakarta, tapi dioperasionalkan di mana-mana, dan akhirnya potensi terjadi hal-hal yang kita tidak diinginkan. Ke depan kita perbaiki mengarah ke situ," tutur dia.
Syafrin menyebut pembayaran uji PKB nantinya tidak dilakukan secara tunai, melainkan transfer ke Bank DKI. Ini untuk mendukung kebijakan cashless.
"Seluruhnya digitalisasi," kata dia.
Jakarta: Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut pemberlakukan kartu uji KIR atau pengujian kendaraan bermotor (PKB) dapat menghapus praktik pemalsuan buku uji KIR. Pemalsuan meresahkan masyarakat.
"Dengan adanya
smart card ini, maka seluruh data pengujian terintergrasi nasional," ujar Syafrin di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2019.
Syafrin menuturkan uji KIR akan
termuat dalam QR code di kartu. Proses uji KIR terintegrasi secara
online dengan dilengkapi data-data foto kendaraan dan lainnya.
"Sehingga tidak mungkin dipalsukan," tutur dia.
Syafrin menambahkan, pemberlakuan kartu KIR memungkinkan masyarakat melakukan uji PKB di seluruh wilayah di Indonesia. Data uji PKB otomatis tersimpan pada QR code.
Dia menekankan uji PKB yang dilakukan di luar domisili diperbolehkan. Tujuannya, untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.
"Selama ini terjadi banyak domisili di Jakarta, tapi dioperasionalkan di mana-mana, dan akhirnya potensi terjadi hal-hal yang kita tidak diinginkan. Ke depan kita perbaiki mengarah ke situ," tutur dia.
Syafrin menyebut pembayaran uji PKB nantinya tidak dilakukan secara tunai, melainkan transfer ke Bank DKI. Ini untuk mendukung kebijakan
cashless.
"Seluruhnya digitalisasi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)