Ilustrasi anak. Medcom.id
Ilustrasi anak. Medcom.id

MPS Muhammadiyah Catat 1.463 Anak Jadi Yatim Piatu Akibat Covid-19

Faustinus Nua • 10 Oktober 2021 21:08
Jakarta: Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PP Muhammadiyah dan Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) PP Aisyiyah mencatat 1.463 anak Indonesia menjadi korban pandemi covid-19. Mereka kehilangan orang tua dan menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu.
 
"Sampai hari ini terdata 759 anak laki-laki dan 704 anak perempuan. Ini sudah merupakan hasil yang realistis. Tetapi tetap akan terus berkembang dan tetap perlu ada batas waktu. Sehingga nanti pada batas waktu pendataan akan kita cek bersama-sama lagi," ujar Ketua MPS PP Muhammadiyah, Sularno, saat menyampaikan laporan Program Asistensi Resos Anak Yatim-Piatu Dampak Covid-19 dalam Rakornas Pendataan Anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu, Minggu, 10 Oktober 2021.
 
Data tersebut dihimpun MPS PP Muhammadiyah dan MKS PP Aisyiyah. Kedua lembaga bersinergi menangani anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar covid-19.

Sekaligus membantu pemerintah menentukan kebijakan-kebijakan terkait permasalahan tersebut. Sularso mengatakan nantinya data tersebut akan diserahkan ke Kementerian Sosial.
 
Pihaknya berhati-hati agar data tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. "Pengalaman menunjukkan terkait dengan data ini ternyata data kemiskinan di Indonesia itu laku dijual. Kita harus hati-hati menyampaikan data itu. Mungkin undang-undang juga harus segera diubah, karena fakir miskin dan anak yatim piatu dipelihara oleh negara. Jadi dipelihara supaya miskin terus barangkali," tutur dia.
 
Dia menegaskan fakir miskin dan yatim piatu harus disantuni negara. Disantuni artinya tidak sekadar diberikan 'ikan' tetapi diberikan 'pancing' supaya fakir miskin dan anak yatim piatu bisa mandiri.
 
"Dan supaya bisa mengembangkan dirinya sendiri," ujar dia.
 
Sularso menyebut Muhammadiyah sudah bergerak sebelum pihak lain bergerak terkait masalah tersebut. Saat ini Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memberikan beasiswa untuk anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia karena covid-19.
 
"Saya berada di Fakultas Pertanian UMJ dan mendapatkan jatah lima anak yang bisa kuliah gratis. Dan total 142 anak yang bisa kuliah gratis di UMJ. Tetapi sampai hari ini tidak lebih dari lima orang yang mendaftar di UMJ," kata dia.
 
Setelah rapat dengan MKS pihaknya bisa menyimpulkan sedikitnya anak-anak korban pandemi yang menerima beasiswa bukan berarti tidak berniat kuliah. Ternyata, banyak dari mereka belum usia kuliah.
 
Dia berharap pendataan bisa segera ditindaklanjuti. Semua pihak diminta bekerja sama membantu yatim piatu. Dukungan dan kerja sama sangat penting mewujudkan generasi masa depan yang unggul.
 
"Tidak ada kemenangan tanpa kekuatan dan tidak ada kekuatan tanpa kebersamaan. Mudah-mudahan kita akan bisa menolong dan mengentaskan anak-anak kita itu," tutur dia.
 
Baca: Risma Sebut Pemerintah Akan Beri Bantuan Anak Yatim Mulai 2022
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan