Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar mengatakan gelombang ketiga covid-19 adalah ancaman yang nyata. Namun, kata dia, gelombang ketiga bukan hal yang pasti terjadi.
Terjadi atau tidak gelombang ketiga covid-19 di Indonesia bergantung dari masyarakat. "Peran masyarakat tentu kita harapkan untuk menghindari gelombang ketiga ini dengan cara tetap konsisten menjaga protokol kesehatan," kata Ardiansyah melalui keterangan tertulis, Senin, 8 November 2021.
Indonesia diprediksi bakal mengalami gelombang ketiga covid-19 pada Desember 2021 hingga Januari 2022. Menurut dia, jika ternyata gelombang ketiga covid-19 benar terjadi, kondisinya akan sangat tergantung seberapa besar angka kasusnya juga bagaimana kesiapan fasilitas kesehatan.
"Bila kita belajar dari dua gelombang sebelumnya, seharusnya tidak akan separah gelombang kedua," katanya.
Dia menjelaskan semakin hari penambahan kasus covid-19 di Tanah Air semakin menurun. "Hal ini tentu adalah berita gembira buat semua. Namun, jangan terlalu bereuforia karena masih pandemi belum berakhir," ujarnya.
Dia mengungkapkan DKI Jakarta dan Jawa Barat adalah daerah yang padat penduduk dengan tingkat mobilitas yang tinggi. "Ini menjadikan kedua daerah tersebut memiliki risiko yang besar terjadinya penularan covid-19," imbuhnya.
Baca: Menghadapi Gelombang 3 Covid-19, IDI: Nakes Tidak Akan Mundur
Lebih lanjut dia mengatakan aktivitas perekonomian tentu tidak bisa dihentikan. Karena itu, kata dia, masyarakat yang beraktivitas harus tetap patuh pada protokol kesehatan.
"Kita harus belajar pada pengalaman bahwa meningkatnya mobilitas masyarakat menjadikan penularan covid-19 juga meningkat," ucapnya.
Maka itu, masyarakat diminta untuk tetap membatasi mobilitasnya hingga pandemi covid-19 ini benar-benar selesai. "Bila harus beraktivitas di luar atau melakukan perjalanan, protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat," kata dia.
Jakarta: Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar mengatakan
gelombang ketiga covid-19 adalah ancaman yang nyata. Namun, kata dia,
gelombang ketiga bukan hal yang pasti terjadi.
Terjadi atau tidak gelombang ketiga
covid-19 di Indonesia bergantung dari masyarakat. "Peran masyarakat tentu kita harapkan untuk menghindari gelombang ketiga ini dengan cara tetap konsisten menjaga
protokol kesehatan," kata Ardiansyah melalui keterangan tertulis, Senin, 8 November 2021.
Indonesia diprediksi bakal mengalami gelombang ketiga covid-19 pada Desember 2021 hingga Januari 2022. Menurut dia, jika ternyata gelombang ketiga covid-19 benar terjadi, kondisinya akan sangat tergantung seberapa besar angka kasusnya juga bagaimana kesiapan fasilitas kesehatan.
"Bila kita belajar dari dua gelombang sebelumnya, seharusnya tidak akan separah gelombang kedua," katanya.
Dia menjelaskan semakin hari penambahan kasus covid-19 di Tanah Air semakin menurun. "Hal ini tentu adalah berita gembira buat semua. Namun, jangan terlalu bereuforia karena masih pandemi belum berakhir," ujarnya.
Dia mengungkapkan DKI Jakarta dan Jawa Barat adalah daerah yang padat penduduk dengan tingkat mobilitas yang tinggi. "Ini menjadikan kedua daerah tersebut memiliki risiko yang besar terjadinya penularan covid-19," imbuhnya.
Baca:
Menghadapi Gelombang 3 Covid-19, IDI: Nakes Tidak Akan Mundur
Lebih lanjut dia mengatakan aktivitas perekonomian tentu tidak bisa dihentikan. Karena itu, kata dia, masyarakat yang beraktivitas harus tetap patuh pada protokol kesehatan.
"Kita harus belajar pada pengalaman bahwa meningkatnya mobilitas masyarakat menjadikan penularan covid-19 juga meningkat," ucapnya.
Maka itu, masyarakat diminta untuk tetap membatasi mobilitasnya hingga pandemi covid-19 ini benar-benar selesai. "Bila harus beraktivitas di luar atau melakukan perjalanan, protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)