OXSI bersama Pijar Foundation menggelar dialog publik terbuka.ist
OXSI bersama Pijar Foundation menggelar dialog publik terbuka.ist

Kolaborasi OXSI-Pijar Foundation Soroti Peran Strategis Indonesia dalam Geopolitik Global

Adri Prima • 14 Agustus 2025 14:24
Jakarta: Oxford Society Indonesia (OXSI) mengadakan Community of Practice (CoP) Discussion Series on Foreign Policy and Geopolitics – Indonesia Perspective bekerja sama dengan Pijar Foundation, menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka dari akademisi, kebijakan publik, dan jaringan internasional untuk membahas posisi dan peluang Indonesia di panggung global
 
Pijar Foundation bergabung untuk menyelaraskan acara ini dengan misinya dalam mendorong dialog publik yang terbuka, inklusif, dan berorientasi masa depan, yang menghubungkan berbagai sektor dalam menghadapi tantangan nasional dan global yang kompleks. 
 
Para pembicara meliputi Dr. Vishnu Juwono, alumnus Oxford yang saat ini menjabat sebagai Ketua UI Greenmetric dan Associate Professor di bidang Public Governance di Universitas Indonesia, serta Abid Abdurrahman Adonis, Peneliti di Oxford Internet Institute dan Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Oxford (2022–2023). 

Mereka membahas posisi strategis Indonesia di tengah pergeseran dinamika kekuatan, warisan kebijakan luar negeri pasca-Trump, dan meningkatnya relevansi middle powers dalam tatanan dunia yang terfragmentasi.
 
“OXSI pada dasarnya adalah wadah bagi mereka yang pernah menempuh studi di Oxford untuk saling bertukar pengetahuan baik secara internal maupun kepada publik. Kami percaya bahwa diaspora dan returnee Indonesia memiliki peran penting dalam memperkaya wacana kebijakan dan mendorong solusi atas tantangan nasional. Acara seperti ini adalah salah satu sarana bagi kami untuk menghubungkan perspektif global dengan prioritas lokal,” kata Presiden OXSI, Alfi Naufida. 
 
Hal ini sejalan dengan misi Pijar Foundation untuk memperkuat perannya sebagai organisasi nirlaba dan ekosistem yang bekerja mengakselerasi visi Indonesia Maju 2045, dengan fokus pada Future Talent dan Future Planet. 
 
Baca juga: 
Pengamat Ketahanan UGM Ingatkan Prabowo-Gibran Ancaman Perebutan Pengaruh di Kawasan Indo-Pasifik

 
Melalui tiga pilar programnya, pengembangan talenta, inkubasi kewirausahaan inovatif, dan advokasi kebijakan publik, Pijar Foundation mempertemukan pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan solusi bagi masa depan Indonesia.
 
Mewakili Pijar Foundation, Cazadira Fediva Tamzil menjelaskan, pihaknya berkolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, industri swasta, hingga akademisi dan masyarakat untuk mendorong inovasi dan menjawab tantangan yang mendesak. 
 
“Cakupan kerja kami beragam, termasuk kolaborasi dengan perusahaan modal ventura untuk program khusus kecerdasan buatan, mengingat perannya yang krusial dalam membentuk masa depan industri. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah Inggris melalui E-Tech Hub untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi, serta melalui program kebijakan publik kami memfasilitasi diskusi mengenai tantangan kebijakan Indonesia, tidak hanya untuk menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga mengantisipasi kompleksitas masa depan,” ujar Casadira. 
 
Lebih lanjut, diskusi ini menyoroti perlunya Indonesia menyeimbangkan ketahanan domestik dengan diplomasi proaktif, memperkuat keamanan ekonomi dan kemampuan teknologi, serta membangun koalisi strategis middle power untuk mempertahankan multilateralisme. 
 
Para pembicara juga menekankan peran diaspora Indonesia sebagai jembatan menuju kolaborasi global, khususnya dalam menghadapi dampak berkepanjangan dari kebijakan “America First”, ketegangan AS–Tiongkok, dan perubahan geopolitik lainnya. 
 
“Ketika kita berbicara tentang kebijakan luar negeri, prinsip pertama adalah memahami apa yang terjadi di dalam negeri suatu negara, karena itulah yang membentuk apa yang mereka inginkan di kancah internasional. Prinsip kedua adalah bahwa keamanan ekonomi dan teknologi kini menjadi kunci utama dalam kebijakan luar negeri, mirip dengan dinamika yang kita lihat selama Perang Dingin,” terang Abid Abdurrahman Adonis yang menjadi pembicara. 
 
Kegiatan ini menjadi kolaborasi kedua antara OXSI dan Pijar Foundation. Awal tahun ini, kedua organisasi bermitra dalam Kartini Day Talk 2025: Networking Brunch, yang merayakan kepemimpinan perempuan dan pembangunan komunitas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan