Deputi II Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Kemaritiman Agung Kuswandono (kanan) dan Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli (kemeja merah) di Desa Wersar.MTVN/Sjaichul Anwar
Deputi II Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Kemaritiman Agung Kuswandono (kanan) dan Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli (kemeja merah) di Desa Wersar.MTVN/Sjaichul Anwar

Pabrik Es Beranggaran Miliaran Rupiah Dibangun di Sorong Selatan

02 September 2016 19:58
medcom.id, Sorong Selatan: Kementerian Kemaritiman memastikan pembangunan pabrik es (ice flake machine) baru senilai Rp2,8 miliar di Desa Wersar, Distrik Teminabuan, Sorong Selatan, Papua Barat. Pabrik es yang dahulu ada di sana habis dilalap api pada pertengahan Desember 2015.
 
Deputi II Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Kemaritiman Agung Kuswandono mengatakan, pembangunan pabrik sudah ditenderkan. Dia optimistis, Desember tahun ini, pabrik sudah beroperasi lagi.
 
Hanya, Agung mengingatkan, duit pembangunan pabrik bukan dari Kementerian Kemaritiman. Kementerian hanya membantu. "Kita lihat daerah-daerah mana yang perlu mendapat suport," kata Agung kepada Metrotvnes.com, akhir pekan ini.

Pabrik es sangat krusial bagi warga Desa Wersar. Soalnya, sebagian besar dari mereka adalah nelayan. Mereka saban hari melaut untuk mencari udang dan ikan.
 
Pabrik Es Beranggaran Miliaran Rupiah Dibangun di Sorong Selatan
Agung Kuswandono dan Bupati Samsudin Anggiluli (kemeja merah) di Desa Wersar.MTVN/Sjaichul Anwar
 
Desa Wersar berjarak sekitar tujuh kilometer dari Teminabuan, ibu kota kabupaten. Desa ini terkenal dengan tangkapan udangnya.
 
Tapi, sejak pabrik es di sana terbakar, warga jadi ketar-ketir. Mereka serba salah. Menjaring banyak udang, nelayan bingung untuk menyimpannya karena tak ada es. Sebaliknya, bila mereka hanya menangkap sedikit udang, ongkos melaut tak tertutupi.
 
"Rata-rata kami hanya menangkap kurang dari lima kilogram udang per hari," kata Theo Serer, 42, kepada Metrotvnews.com.
 
Theo tak mau berspekulasi. Begitu pulang dari tengah laut, dia buru-buru menjual udang dan ikan yang didapat kepada pengepul di kampung-kampung tetangga. Theo takut hasil tangkapannya tak laku dijual karena sudah tak segar.
 
Taktik Theo juga banyak dilakukan nelayan lainnya. Walhasil, jumlah tangkapan udang dan ikan di Desa Wersar tak terdata. Predikat Wersar sebagai penghasil udang galah terbesar dan berkualitas di Sorong, terancam.
 
Pabrik Es Beranggaran Miliaran Rupiah Dibangun di Sorong Selatan
Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli (kemeja merah) memberikan alat untuk nelayan Desa Wersar.MTVN/Sjaichul Anwar
 
Bupati Sorong Selatan Samsudin Anggiluli tahu persis dengan kondisi ini. "Kita punya 2.000 dari 7.969 warga Sorong Selatan adalah nelayan," ujar Samsudin. "Nasib mereka harus kita perhatikan."
 
Pabrik rencananya dibangun di atas lahan seluas tiga hektare, lebih luas dari areal pabrik yang terbakar dahulu. Pemerintah setempat juga telah membangun dermaga untuk memudahkan nelayan dan memperlancar proses transaksi hasil laut di sana.
 
Pembangunan pabrik es menjadi satu dari enam proyek yang tengah digalakkan Kementerian Kemaritiman untuk mendorong terciptanya industri perikanan. Lima proyek lainnya masing-masing pembangunan integrated cold storage, baik skala kecil dan besar; dan single cold storage.
 
Tiga proyek lainnya adalah pembangunan gudang rumput laut, pabrik rumput laut, dan pabrik tepung ikan. "Insya Allah anggaran semua proyek sudah ada," terang Agung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan