Peneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia, Renny Nurhasana, mengatakan harga yang sangat terjangkau membuat rokok mudah didapat seluruh lapisan masyarakat. Tidak terkecuali anak-anak.
"Harga rokok di masyarakat masih murah. Rp20-25 ribu itu masih terjangkau oleh saku anak," kata Renny dalam diskusi Polemik Trijaya FM, Sabtu, 5 September 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Harga yang murah ini membuat perokok anak semakin meningkat. Salah satu cara mengurangi jumlah perokok ialah lewat meningkatkan harga rokok.
"Jadi semakin mahal rokok itu, akan semakin turun prevalensi perokok anak," kata Renny.