Jakarta: Kepolisian RI (Polri) berinovasi dalam upaya melayani masyarakat. Direktorat Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri berencana menerapkan teknologi pesawat tanpa awak (drone) untuk memantau dan mengurai kemacetan lalu lintas di jalan raya.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan pesawat drone spesifik diciptakan untuk surveyor dan monitoring. Drone ini nantinya bakal menggunakan baterai yang bisa bertahan selama tiga jam. Saat tengah merekam, drone ini dapat memperbesar gambar atau zoom antara 40 hingga 80 kali dari kamera biasa.
"Teknologi pesawat tanpa awak ini dirancang semudah mungkin, namun mengutamakan keselamatan," kata Aan dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Selasa, 17 Januari 2023.
Aan melanjutkan pesawat ini dilengkapi dengan parasut. Jika terjadi gangguan sinyal dan baterai melemah, pesawat akan kembali ke lokasi take off secara otomatis.
Teknologi drone ini juga bisa menangkap objek dengan radius 40 hingga 50 kilometer dari take off. Pesawat tanpa awak ini juga diterbangkan dengan cara vertical take-off landing.
Baca: Polri Pakai Helikopter dan Drone untuk Pantau Korban Gempa Cianjur
Aan melanjutkan teknologi drone juga akan dikembangkan untuk penegakan hukum melalui sistem tilang elektronik. Teknologi drone ini diharapkan bisa membantu polisi mengawasi arus lalu lintas.
"Kalau terjadi kemacetan contohnya, kita bisa langsung mendatangi sumber dari kemacetan tersebut," kata Aan. (Natania Rizky)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jakarta: Kepolisian RI (Polri) berinovasi dalam upaya melayani masyarakat. Direktorat Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri berencana menerapkan teknologi pesawat tanpa awak (
drone) untuk memantau dan mengurai kemacetan lalu lintas di jalan raya.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengatakan pesawat drone spesifik diciptakan untuk surveyor dan monitoring.
Drone ini nantinya bakal menggunakan baterai yang bisa bertahan selama tiga jam. Saat tengah merekam,
drone ini dapat memperbesar gambar atau
zoom antara 40 hingga 80 kali dari kamera biasa.
"Teknologi pesawat tanpa awak ini dirancang semudah mungkin, namun mengutamakan keselamatan," kata Aan dalam tayangan Metro Pagi Primetime di
Metro TV, Selasa, 17 Januari 2023.
Aan melanjutkan pesawat ini dilengkapi dengan parasut. Jika terjadi gangguan sinyal dan baterai melemah, pesawat akan kembali ke lokasi
take off secara otomatis.
Teknologi
drone ini juga bisa menangkap objek dengan radius 40 hingga 50 kilometer dari
take off. Pesawat tanpa awak ini juga diterbangkan dengan cara
vertical take-off landing.
Baca:
Polri Pakai Helikopter dan Drone untuk Pantau Korban Gempa Cianjur
Aan melanjutkan teknologi
drone juga akan dikembangkan untuk penegakan hukum melalui sistem tilang elektronik. Teknologi
drone ini diharapkan bisa membantu polisi mengawasi arus lalu lintas.
"Kalau terjadi kemacetan contohnya, kita bisa langsung mendatangi sumber dari kemacetan tersebut," kata Aan.
(Natania Rizky)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)