"(Penurunan) itu mencerminkan merosotnya daya saing kita meskipun tentu korupsi bukan satu-satunya faktor yang menentukan," kata Co Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) Tom Lembong dalam konferensi pers di JW Marriott Hotel Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Januari 2024.
Tom mengatakan penurunan ranking itu membawa pengaruh yang besar. Terutama bagi para investor yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia.
"Orang suka berinvestasi dengan orang terpercaya. Jadi skor-skor seperti ini yang merusak reputasi republik," papar dia.
Baca juga: Dukung Reformasi Pendanaan Parpol, Timnas Anies-Muhaimin: Hemat Ratusan Triliun |
Tom menyebut data itu juga berpotensi menggerus kepercayaan negara mitra. Dampaknya, yakni merusak daya tarik produk dan jasa seperti pariwisata.
"Di samping skor yang mungkin kuantitatif dan kualitatif, bagi saya ranking tetap bermakna karena itu kompetitif," jelas dia.
Transparency International Indonesia (TII) melakukan survei IPK Indonesia 2023 dengan tema korupsi, demokrasi, dan keadilan sosial. IPK Indonesia pada 2023 mendapat skor 34 atau stagnan dari tahun lalu.
"Artinya kita berada pada kondisi stagnan secara skor. Rankingnya merosot dari 110 menjadi 115," ucap Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Heru Suyatmiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id