Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) melepas 500 Dai atau Daiyah ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Mereka ditugaskan berdakwah pada Ramadan 1445 H/2024 M.
“Saya mengapresiasi tekad dan dedikasi para Dai/Daiyah untuk menyampaikan syiar Islam di wilayah 3T. Tugas mulia ini membutuhkan keberanian, ketekunan, serta kegigihan,” ujar Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat melepas secara resmi para pendakwah itu di Jakarta, dilansir Kamis, 29 Februari 2024.
Wamenag berpesan para Dai dan Daiyah menyampaikan dakwah yang rahmatan lil 'alamin, santun, dan menyejukkan. Dia meminta dai dan daiyah menguatkan rajutan perbedaan dalam harmoni kebinekaan.
“Jadilah Dai-Daiyah pelopor yang menjaga pilar bangsa Indonesia. Kebinekaan adalah sunnatullah dan anugerah dari Allah SWT yang wajib kita syukuri dan rawat bersama,” ujar dia.
Dia mengatakan program Dai 3T bentuk kehadiran pemerintah dalam memberi layanan pendidikan keagamaan kepada seluruh warga negara Indonesia, termasuk masyarakat di daerah 3T.
"Wilayah 3T memang harus menjadi perhatian khusus, karena di sanalah benteng pertahanan negara. Ini tugas para Dai untuk menyampaikan esensi ajaran agama Islam yang moderat," ungkap dia.
Dai 3T merupakan program unggulan Bimas Islam Kemenag sejak 2021. Sebanyak 500 Dai-Daiyah ini akan diberangkatkan ke wilayah masing-masing di 34 provinsi pada 1 Maret 2024.
Tidak hanya di Indonesia, Kemenag mengirimkan Dai serta imam masjid ke luar negeri, seperti Amerika, Korea, dan Uni Emirat Arab.
Jakarta: Kementerian Agama (
Kemenag) melepas 500 Dai atau Daiyah ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Mereka ditugaskan berdakwah pada
Ramadan 1445 H/2024 M.
“Saya mengapresiasi tekad dan dedikasi para Dai/Daiyah untuk menyampaikan syiar Islam di wilayah 3T. Tugas mulia ini membutuhkan keberanian, ketekunan, serta kegigihan,” ujar Wakil Menteri Agama (Wamenag), Saiful Rahmat Dasuki mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat melepas secara resmi para pendakwah itu di Jakarta, dilansir Kamis, 29 Februari 2024.
Wamenag berpesan para Dai dan Daiyah menyampaikan dakwah yang rahmatan lil 'alamin, santun, dan menyejukkan. Dia meminta dai dan daiyah menguatkan rajutan perbedaan dalam harmoni kebinekaan.
“Jadilah Dai-Daiyah pelopor yang menjaga pilar bangsa Indonesia. Kebinekaan adalah sunnatullah dan anugerah dari Allah SWT yang wajib kita syukuri dan rawat bersama,” ujar dia.
Dia mengatakan program Dai 3T bentuk kehadiran pemerintah dalam memberi layanan pendidikan keagamaan kepada seluruh warga negara Indonesia, termasuk masyarakat di daerah 3T.
"Wilayah 3T memang harus menjadi perhatian khusus, karena di sanalah benteng pertahanan negara. Ini tugas para Dai untuk menyampaikan esensi ajaran agama
Islam yang moderat," ungkap dia.
Dai 3T merupakan program unggulan Bimas Islam Kemenag sejak 2021. Sebanyak 500 Dai-Daiyah ini akan diberangkatkan ke wilayah masing-masing di 34 provinsi pada 1 Maret 2024.
Tidak hanya di Indonesia, Kemenag mengirimkan Dai serta imam masjid ke luar negeri, seperti Amerika, Korea, dan Uni Emirat Arab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)