Warga gotong royong perbaiki saluran air yang rusak. Foto: Dokumen Istimewa.
Warga gotong royong perbaiki saluran air yang rusak. Foto: Dokumen Istimewa.

Pemerintah Didesak Benahi Prasarana Air Bersih Pascagempa Lombok

Nur Azizah • 09 September 2018 06:19
Jakarta: Sudah sebulan lebih pascagempa melanda Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (NTB), warga Desa Salut Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara masih kesulitan air bersih. Kepala Desa Salut, Hartono, mengatakan seluruh mata air rusak sejak terjadi gempa di akhir Juli lalu. 
 
"Ada 4.000 jiwa lebih dari sembilan dusun di desa kami hingga kini sulit mendapat air bersih," kata Hartono dalam keterangan tertulis, Minggu, 9 September 2018.
 
Hingga kini, warga hanya bisa berharap bantuan air bersih dari pemerintah daerah setempat. Selain itu, warga juga mendapat bantuan dari PMI dan TNI.

Baca juga: Korban Gempa Lombok Kesulitan Air Bersih
 
Hartono menyampaikan warga tidak bisa selamanya mengandalkan bantuan instan dari pemerintah. Maka itu, warga urunan biaya untuk perbaikan saluran air yang rusak. 
 
"Pemerintah hingga kini belum menurunkan tim untuk memperbaiki saluran air yang rusak. Makanya kami sendiri yang turun tangan dengan dana dan peralatan seadanya," terang Hartono.
 
Ia berharap pemerintah segera memperbaiki saluran air yang rusak karena gempa. Pasalnya, ada beberapa peralatan seperti pipa yang harganya sangat mahal dan tidak terjangkau warga.
 
"Saat ini sangat dibutuhkan pipa HDPE (High Density Polyethylene atau polietilena berdensitas tinggi) ukuran 6 inci, panjang 6 meter sebanyak 40 batang untuk mengganti pipa PVC yang rusak karena gempa. Harga per batang sekitar Rp1,8 juta," keluh Hartono.
 
Baca juga: Pemerintah Siapkan 400 Insinyur untuk Pulihkan NTB
 
Sementara itu, relawan dari Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Irvan Ramlli berharap pemerintah lebih keras untuk memenuhi kebutuhan dasar korban gempa Lombok. 
 
"Fasilitas air bersih dan sanitasi (MCK), rumah hunian sementara dan fasilitas umum seperti balai desa sementara, masjid, sekolah sangat dibutuhkan," ujar Irvan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan