Jakarta: Pemerintah telah menyiapkan 400 insinyur untuk menyelesaikan pemulihan Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka berasal dari berbagai daerah.
"Kami sudah mengumpulkan semua hal terkait pemulihan. Sejak 20 Agustus kita sudah masuk pada tahap rehab rekonstruksi. Sebanyak 400 insinyur telah disiapkan untuk membangun," kata Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
Puan mengatakan yang diutamakan adalah perbaikan, penyiapan logistik pada fasilitas umum dan fasilitas sosial. Seperti sekolah, rumah ibadah, dan rumah sakit.
"Hal terkait rehab rekon yang insyaallah harus selesai pada akhir September ini. Setelahnya tentu saja memperbaiki fasum fasos seperti sekolah masjid pesantren dan lain-lain agar bisa dipergunakan oleh masyarakat NTB, bukan hanya Lombok saja," ujar Puan.
Terkait sekolah, Puan mengatakan akan bekerjasama dengan Kemendikbud untuk menghadirkan guru-guru dari luar NTB. Sekolah darurat akan dibuat menggunakan tenda agar proses belajar-mengajar dapat segera berjalan.
Dikatakan Puan, BNPB juga melakukan pemetaan untuk membangun rumah-rumah yang tahan gempa. Mereka juga menyiapkan bantuan anggaran pada masyarakat yang rumahnya rusak berat.
"Sampai sekarang sudah ada 20 ribu rumah terverifikasi oleh pemda untuk diberikan ganti rugi secara bertahap," katanya.
Baca: Pemerintah Matangkan Percepatan Rehabilitasi Lombok
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan evaluasi sistem peringatan dini. Seperti pemantauan alat peringatan dini yang ada di berbagai wilayah rawan bencana. Tidak hanya NTB.
"Alat-alat untuk early warning akan kita evaluasi mana yang masih berfungsi mana yang tidak," ujar Puan.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNP0LVgN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemerintah telah menyiapkan 400 insinyur untuk menyelesaikan pemulihan Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka berasal dari berbagai daerah.
"Kami sudah mengumpulkan semua hal terkait pemulihan. Sejak 20 Agustus kita sudah masuk pada tahap rehab rekonstruksi. Sebanyak 400 insinyur telah disiapkan untuk membangun," kata Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 5 September 2018.
Puan mengatakan yang diutamakan adalah perbaikan, penyiapan logistik pada fasilitas umum dan fasilitas sosial. Seperti sekolah, rumah ibadah, dan rumah sakit.
"Hal terkait rehab rekon yang insyaallah harus selesai pada akhir September ini. Setelahnya tentu saja memperbaiki fasum fasos seperti sekolah masjid pesantren dan lain-lain agar bisa dipergunakan oleh masyarakat NTB, bukan hanya Lombok saja," ujar Puan.
Terkait sekolah, Puan mengatakan akan bekerjasama dengan Kemendikbud untuk menghadirkan guru-guru dari luar NTB. Sekolah darurat akan dibuat menggunakan tenda agar proses belajar-mengajar dapat segera berjalan.
Dikatakan Puan, BNPB juga melakukan pemetaan untuk membangun rumah-rumah yang tahan gempa. Mereka juga menyiapkan bantuan anggaran pada masyarakat yang rumahnya rusak berat.
"Sampai sekarang sudah ada 20 ribu rumah terverifikasi oleh pemda untuk diberikan ganti rugi secara bertahap," katanya.
Baca: Pemerintah Matangkan Percepatan Rehabilitasi Lombok
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan evaluasi sistem peringatan dini. Seperti pemantauan alat peringatan dini yang ada di berbagai wilayah rawan bencana. Tidak hanya NTB.
"Alat-alat untuk
early warning akan kita evaluasi mana yang masih berfungsi mana yang tidak," ujar Puan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
