Jakarta: Penanganan pandemi covid-19 di Indonesia dinilai belum membaik meski angka penyebaran harian sudah menurun. Pasalnya, angka kematian akibat covid-19 masih tinggi.
"Istilahnya (penanganan pandemi covid-19 di Indonesia) masih lampu merah," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto dalam diskusi virtual, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Faktor utama penilaian penanganan pandemi adalah angka kematian. Tingginya kasus positif dinilai tak masalah ketika kematian bisa ditekan.
"Mau seluruh Indonesia terinfeksi kalau cuma pilek-pilek saja tidak jadi masalah. Tapi kalau sakit, sesak nafas, meninggal itu baru jadi masalah. Jadi indikator nomor satu adalah angka kematian," ungkap dia.
Slamet mengaku belum mengetahui penyebab utama kematian akibat covid-19 tinggi. IDI tak memiliki data lengkap terkait penyebab tingginya angka kematian tersebut.
Baca: Harga Tes PCR Turun, IDI: Kualitas Harus Sama Bagus
"Kami belum bisa melakukan analisis karena data itu (kematian akibat covid-19) ada di Kemenkes," ujar dia.
Angka kematian di Indonesia akibat covid-19 di atas seribu. Berikut data kematian covid-19 dalam sepekan terakhir:
- 14 Agustus 2021: 1.270 orang
- 15 Agustsu 2021: 1.222 orang
- 16 Agustus 2021: 1.245 orang
- 17 Agustus 2021: 1.180 orang
- 18 Agustsu 2021: 1.128 orang
- 19 Agustus 2021: 1.492 orang
- 20 Agustus 2021: 1.348 orang
Jakarta: Penanganan
pandemi covid-19 di Indonesia dinilai belum membaik meski angka penyebaran harian sudah menurun. Pasalnya, angka
kematian akibat covid-19 masih tinggi.
"Istilahnya (penanganan pandemi covid-19 di Indonesia) masih lampu merah," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (
PB IDI) Slamet Budiarto dalam diskusi virtual, Sabtu, 21 Agustus 2021.
Faktor utama penilaian penanganan pandemi adalah angka kematian. Tingginya kasus positif dinilai tak masalah ketika kematian bisa ditekan.
"Mau seluruh Indonesia terinfeksi kalau cuma pilek-pilek saja tidak jadi masalah. Tapi kalau sakit, sesak nafas, meninggal itu baru jadi masalah. Jadi indikator nomor satu adalah angka kematian," ungkap dia.
Slamet mengaku belum mengetahui penyebab utama kematian akibat covid-19 tinggi. IDI tak memiliki data lengkap terkait penyebab tingginya angka kematian tersebut.
Baca:
Harga Tes PCR Turun, IDI: Kualitas Harus Sama Bagus
"Kami belum bisa melakukan analisis karena data itu (kematian akibat covid-19) ada di Kemenkes," ujar dia.
Angka kematian di Indonesia akibat covid-19 di atas seribu. Berikut data kematian covid-19 dalam sepekan terakhir:
- 14 Agustus 2021: 1.270 orang
- 15 Agustsu 2021: 1.222 orang
- 16 Agustus 2021: 1.245 orang
- 17 Agustus 2021: 1.180 orang
- 18 Agustsu 2021: 1.128 orang
- 19 Agustus 2021: 1.492 orang
- 20 Agustus 2021: 1.348 orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)