Jakarta: Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menganalisis musabab Rusia menyerang Ibu Kota Ukraina, Kiev, melalui udara. Rusia sejatinya memiliki opsi menyerang lewat jalur darat.
"Awalnya Rusia lewat jalur darat berharap disambut rakyat Ukraina dan menurunkan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky. Tapi rakyat Ukraina sudah berubah," kata Hikmahanto dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Menguak yang Cuan di Balik Setahun Perang Rusia-Ukraina,’ Minggu, 19 Februari 2023.
Hikmahanto mengatakan Rusia mengira akan didukung warga Ukraina. Namun, masyarakat Ukraina justu melawan dan berusaha mempertahankan wilayahnya.
"Makanya serangan lewat udara lebih banyak dan ditujukan ke instalasi yang berkaitan dengan energi, tidak boleh ke rakyat sipil," ujar dia.
Hikmahanto memprediksi Rusia ingin menghancurkan sumber energi Ukraina. Sebab, saat ini Ukraina sedang mengalami musim dingin.
"(Tidak ada pemanas), (warga Ukraina) marah ke pemerintah, dan Zelensky diturunkan. Mungkin itu idenya (Rusia)," papar dia.
Rusia masih melakukan serangan udara Kiev. Serangan itu mengenai sejumlah bangunan meski berhasil ditangkis pemerintah Ukraina.
"Ada 100 roket atau rudal yang diarahkan ke Kiev. 80 berhasil ditangkis, sisanya kemungkinan bisa kena gedung-gedung," kata jurnalis Media Group Network Iqbal Himawan dalam forum yang sama.
Iqbal, yang tengah menjalankan misi kemanusiaan di Kiev, mengatakan, salah satu dampak rudal yang ditangkis mengenai gedung-gedung penting di Kiev. Salah satunya berimbas ke hotel bintang empat, satu orang jurnalis terluka, dan kehancurannya cukup parah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menganalisis musabab
Rusia menyerang Ibu Kota Ukraina, Kiev, melalui udara. Rusia sejatinya memiliki opsi menyerang lewat jalur darat.
"Awalnya Rusia lewat jalur darat berharap disambut rakyat Ukraina dan menurunkan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky. Tapi rakyat Ukraina sudah berubah," kata Hikmahanto dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Menguak yang Cuan di Balik Setahun Perang Rusia-Ukraina,’ Minggu, 19 Februari 2023.
Hikmahanto mengatakan Rusia mengira akan didukung warga Ukraina. Namun, masyarakat Ukraina justu melawan dan berusaha mempertahankan wilayahnya.
"Makanya serangan lewat udara lebih banyak dan ditujukan ke instalasi yang berkaitan dengan energi, tidak boleh ke rakyat sipil," ujar dia.
Hikmahanto memprediksi
Rusia ingin menghancurkan sumber energi Ukraina. Sebab, saat ini Ukraina sedang mengalami musim dingin.
"(Tidak ada pemanas), (warga Ukraina) marah ke pemerintah, dan Zelensky diturunkan. Mungkin itu idenya (Rusia)," papar dia.
Rusia masih melakukan serangan udara Kiev. Serangan itu mengenai sejumlah bangunan meski berhasil ditangkis pemerintah Ukraina.
"Ada 100 roket atau rudal yang diarahkan ke Kiev. 80 berhasil ditangkis, sisanya kemungkinan bisa kena gedung-gedung," kata jurnalis Media Group Network Iqbal Himawan dalam forum yang sama.
Iqbal, yang tengah menjalankan misi kemanusiaan di Kiev, mengatakan, salah satu dampak rudal yang ditangkis mengenai gedung-gedung penting di Kiev. Salah satunya berimbas ke hotel bintang empat, satu orang jurnalis terluka, dan kehancurannya cukup parah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)