Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi memberi keterangan dalam telekonferensi, Selasa, 13 April 2021. Foto: Istimewa
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi memberi keterangan dalam telekonferensi, Selasa, 13 April 2021. Foto: Istimewa

Akses Darat Sejumlah Desa di NTT Terputus karena Longsor

Theofilus Ifan Sucipto • 13 April 2021 17:50
Jakarta: Hujan deras yang mengguyur Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan tanah longsor. Kondisi ini membuat akses darat ke sejumlah desa terputus.
 
“Transportasi desa yang bersangkutan tidak bisa dilewati secara darat. Harus melalui udara atau laut,” kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam telekonferensi, Selasa, 13 April 2021.
 
Josef tidak memerinci jumlah desa terdampak. Namun, dia memastikan longsor itu bukan akibat fenomena siklon tropis Seroja.

Baca: Tingkatkan Kepercayaan, BNPB Evaluasi Pelayanan Publik
 
“Pada prinsipnya desa yang kena siklon tropis sudah dijangkau oleh satgas (satuan tugas) kita. Kami berterima kasih ke TNI dan Polri,” ujar Josef.
 
Menurut dia, hujan deras juga mengakibatkan beberapa sungai meluap. Limpahan air ini membuat desa di sekitar sungai terisolasi.  
 
NTT terdampak bencana alam akibat siklon tropis Seroja pada Minggu, 4 April 2021. Wilayah itu terdiri atas Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Ende, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Alor, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kota Kupang.
 
Sebanyak 178 orang meninggal akibat banjir bandang di NTT. Sementara itu, 47 orang hilang dan 259 luka-luka.  Sebanyak 34.838 orang terpaksa menjadi pengungsi karena kediamannya rusak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan