Jakarta: Presiden Joko Widodo resmi mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Ahli Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan pencabutan PPKM di Indonesia saat Nataru belum sepenuhnya dikatakan tepat.
Dicky juga menilai nuansa politis ekonominya terlalu besar daripada kesehatan saat PPKM dicabut.
"Sejak awal saya sampaikan saran kepada Pemerintah, tunggu Nataru selesai. Menurut saya kalau dicabut yang relatif minim risiko setelah Nataru, jadi kalau sekarang dicabut saya melihat nuansa politis ekonominya terlalu besar daripada kesehatan," tutur Dicky pada program Breaking News Metro TV, Jumat 30 Desember 2022.
Dicky menyebut kedisiplinan orang Indonesia dalam memakai masker dan menjaga jarak masih belum terbangun. Hal ini yang akan berdampak berbahaya dan dapat merugikan masyarakat lainnya.
"Kita tahu karakter masyarakat Indonesia seperti apa, yang kalau PPKM dicabut tanpa ada upaya untuk memitigasi lebih lanjut, membangun kembali rasa kewaspadaan maka ini yang saya rasa akan mengundang bahaya," ujarnya.
Dicky menambahkan harus ada pengganti mekanisme pengganti dari PPKM untuk memitigasi penggerakan Masyarakat.
"Sebagai masukan saya ingin ingatkan bahwa segera harus ada mekanisme pengganti yang pasti lebih longgar tetapi harus bisa memitigasi penggerakan manusia yang besar bukan hanya di dalam Negeri tetapi dari dalam ke Luar Negeri, jadi harus ada mekanisme pengganti PPKM," ujarnya.
(Ainun Kusumaningrum)
Jakarta: Presiden Joko Widodo resmi mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (
PPKM), Ahli Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan pencabutan PPKM di Indonesia saat
Nataru belum sepenuhnya dikatakan tepat.
Dicky juga menilai nuansa politis ekonominya terlalu besar daripada kesehatan saat PPKM dicabut.
"Sejak awal saya sampaikan saran kepada Pemerintah, tunggu Nataru selesai. Menurut saya kalau dicabut yang relatif minim risiko setelah Nataru, jadi kalau sekarang dicabut saya melihat nuansa politis ekonominya terlalu besar daripada kesehatan," tutur Dicky pada program
Breaking News Metro TV, Jumat 30 Desember 2022.
Dicky menyebut kedisiplinan orang Indonesia dalam memakai masker dan menjaga jarak masih belum terbangun. Hal ini yang akan berdampak berbahaya dan dapat merugikan masyarakat lainnya.
"Kita tahu karakter masyarakat Indonesia seperti apa, yang kalau PPKM dicabut tanpa ada upaya untuk memitigasi lebih lanjut, membangun kembali rasa kewaspadaan maka ini yang saya rasa akan mengundang bahaya," ujarnya.
Dicky menambahkan harus ada pengganti mekanisme pengganti dari PPKM untuk memitigasi penggerakan Masyarakat.
"Sebagai masukan saya ingin ingatkan bahwa segera harus ada mekanisme pengganti yang pasti lebih longgar tetapi harus bisa memitigasi penggerakan manusia yang besar bukan hanya di dalam Negeri tetapi dari dalam ke Luar Negeri, jadi harus ada mekanisme pengganti PPKM," ujarnya.
(Ainun Kusumaningrum)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)