Jakarta: Obat untuk pasien covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga, TNI AD, dan Badan Intelijen Negara (BIN) diklaim mempercepat penurunan virus korona. Kecepatannya mencapai lebih dari 90 persen.
"Mempercepat clearance virus dengan hasil polymerase chain reaction (PCR) negatif lebih dari 90 persen dibanding dengan terapi standar," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal (Brigjen) Nefra Firdaus kepada Medcom.id, Minggu, 16 Agustus 2020.
Nefra mengeklaim hasil pemeriksaan obat pasien covid-19 relatif aman. Hal itu berdasarkan evaluasi pemeriksaan klinis, fungsi liver, fungsi ginjal, dan elektrokardiogram atau pengukuran irama dan aktivitas listrik jantung.
"(Obat covid-19 ini) menormalkan keadaan trombositopenia dan limfopenia sebelum dan tujuh hari sesudah terapi," kata dia.
Baca: Obat Pasien Covid-19 Diharap Mendunia
Obat untuk pasien covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga, TNI AD, dan Badan Intelijen Negara (BIN) telah melewati uji klinis tahap ketiga. Produksi massal obat untuk pasien covid-19 ini menunggu izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Obat ini tinggal menunggu izin edar dari BPOM," kata Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Jenderal Andika Perkasa usai penyerahan uji klinis tahap ketiga obat penawar covid-19 oleh Universitas Airlangga (Unair), di Mabes AD, Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Andika tidak memerinci obat apa yang diklaim manjur mengobati pasien covid-19 itu. Namun, kombinasi obat diyakini bisa mempercepat masa pemulihan pasien yang terpapar virus korona.
Jakarta: Obat untuk pasien
covid-19 yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga,
TNI AD, dan
Badan Intelijen Negara (BIN) diklaim mempercepat penurunan virus korona. Kecepatannya mencapai lebih dari 90 persen.
"Mempercepat
clearance virus dengan hasil
polymerase chain reaction (PCR) negatif lebih dari 90 persen dibanding dengan terapi standar," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal (Brigjen) Nefra Firdaus kepada
Medcom.id, Minggu, 16 Agustus 2020.
Nefra mengeklaim hasil pemeriksaan obat pasien
covid-19 relatif aman. Hal itu berdasarkan evaluasi pemeriksaan klinis, fungsi liver, fungsi ginjal, dan elektrokardiogram atau pengukuran irama dan aktivitas listrik jantung.
"(
Obat covid-19 ini) menormalkan keadaan trombositopenia dan limfopenia sebelum dan tujuh hari sesudah terapi," kata dia.
Baca:
Obat Pasien Covid-19 Diharap Mendunia
Obat untuk pasien covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga, TNI AD, dan Badan Intelijen Negara (BIN) telah melewati uji klinis tahap ketiga. Produksi massal obat untuk pasien covid-19 ini menunggu izin edar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Obat ini tinggal menunggu izin edar dari BPOM," kata Wakil Ketua Pelaksana I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Jenderal Andika Perkasa usai penyerahan uji klinis tahap ketiga obat penawar covid-19 oleh Universitas Airlangga (Unair), di Mabes AD, Jakarta, Sabtu, 15 Agustus 2020.
Andika tidak memerinci obat apa yang diklaim manjur mengobati pasien covid-19 itu. Namun, kombinasi obat diyakini bisa mempercepat masa pemulihan pasien yang terpapar virus korona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)