medcom.id, Jakarta: Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat belum memastikan kehadirannya di pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Pelantikan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017 di Istana Negara.
"Kita lihat sikon," kata Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu 14 Oktober 2017.
Baca: Anies-Sandi Dilantik 16 Oktober di Istana
Djarot resmi melepas jabatannya sebagai pemimpin Ibu Kota pada 15 Oktober 2017. Kementerian Dalam Negeri (Kemendari) sudah bersurat pada Pemprov DKI menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menjadi pelaksana harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta sampai pelantikan Anies-Sandi tiba.
Djarot merasa dirinya dan dua gubernur sebelumnya yang menjabat periode 2012-2017, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah bekerja maksimal melayani warga Jakarta. Hal itu ditunjukkan melalui tingkat kepuasan warga Jakarta yang cukup tinggi.
Sebelum meninggalkan jabatannya, Djarot mengaku sudah menyelesaikan tugas-tugas krusial seperti APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 dan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Hak Keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota DPRD DKI.
Baca: Nobar Pelantikan Anies-Sandi akan Terasa Seperti di Istana
"Sebetulnya KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) dan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) untuk 2018 sudah kami serahkan sesuai jadwal kepada DPRD, tinggal bagaimana nanti sampai dengan pengesahannya," lanjut dia.
Djarot berharap warga terus mengawal pembangunan Jakarta ke depan. "Agar bisa lebih baik lagi, kita akan kawal betul bagaimana pembangunan Jakarta," ucap Djarot.
medcom.id, Jakarta: Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat belum memastikan kehadirannya di pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Pelantikan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017 di Istana Negara.
"Kita lihat sikon," kata Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu 14 Oktober 2017.
Baca: Anies-Sandi Dilantik 16 Oktober di Istana
Djarot resmi melepas jabatannya sebagai pemimpin Ibu Kota pada 15 Oktober 2017. Kementerian Dalam Negeri (Kemendari) sudah bersurat pada Pemprov DKI menunjuk Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menjadi pelaksana harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta sampai pelantikan Anies-Sandi tiba.
Djarot merasa dirinya dan dua gubernur sebelumnya yang menjabat periode 2012-2017, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah bekerja maksimal melayani warga Jakarta. Hal itu ditunjukkan melalui tingkat kepuasan warga Jakarta yang cukup tinggi.
Sebelum meninggalkan jabatannya, Djarot mengaku sudah menyelesaikan tugas-tugas krusial seperti APBD Perubahan DKI Jakarta 2017 dan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Hak Keuangan dan Administrasi Pimpinan dan Anggota DPRD DKI.
Baca: Nobar Pelantikan Anies-Sandi akan Terasa Seperti di Istana
"Sebetulnya KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) dan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) untuk 2018 sudah kami serahkan sesuai jadwal kepada DPRD, tinggal bagaimana nanti sampai dengan pengesahannya," lanjut dia.
Djarot berharap warga terus mengawal pembangunan Jakarta ke depan. "Agar bisa lebih baik lagi, kita akan kawal betul bagaimana pembangunan Jakarta," ucap Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(INF)