Crane girder yang ambruk pada proyek double-double track jalur kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018). Foto: MI/Susanto
Crane girder yang ambruk pada proyek double-double track jalur kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018). Foto: MI/Susanto

Investigasi Insiden Proyek Double-double Track Jakarta Belum Rampung

Ilham wibowo • 22 Februari 2018 18:00
Jakarta: Investigasi insiden robohnya launcher gantry proyek double-double track (DDT) Manggarai-Jatinegara hingga kini belum rampung. Pengerjaan di titik tersebut berhenti sejak peristiwa yang mengakibatkan empat orang korban jiwa, Minggu, 4 Februari 2018.
 
"Setelah kejadian sampai saat ini (kontraktor) belum bisa bekerja," ungkap Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri di Forum Merdeka Barat 9, Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis 22 Februari 2018.
 
Hingga saat ini tim Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih menganalisa secara detail seluruh aspek keselamatan. Namun demikian, lanjut Zulfikri, pengerjaan jalur untuk memisahkan angkutan kereta api commuter line (KRL) Jabodetabek dengan kereta api jarak jauh dan menengah tetap pada target yang ditetapkan.

Baca juga: KNKK Fokus Cegah Runtuhan Lanjutan di Proyek Double-Double Track
 
Ia juga mengungkapkan bila insiden tersebut bukan satu-satunya kendala yang perlu diperhatikan untuk kelanjutan proyek. Masalah utama, kata dia, pengerjaan konstruksi infrastruktur yang masuk dalam proyek strategis nasional ini masih terkendala masalah pembebasan lahan.
 
"Keselamatan harus tanpa kompromi. Jangan akibat pertimbangan biaya keselamatan jadi korban," ungkapnya.
 
Baca juga: Insiden Double-double Track Jatinegara Murni Kesalahan Teknis
 
Sikap optimistis untuk mencapai target penyelesaian itu mendapat dukungan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang meminta segera dilakukan penggantian serta penambahan launcher gantry. Selain itu, kontraktor pelaksana, PT Hutama Karya (Persero), juga didorong bekerja lebih cermat untuk menyelesaikan proyek.
 
"Kita perlu lakukan percepatan, mungkin menambah peralatan setelah dilakukan investigasi dari KKK," kata Zulfikri.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan