Crane girder yang ambruk pada proyek double-double track jalur kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: MI/Susanto.
Crane girder yang ambruk pada proyek double-double track jalur kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Foto: MI/Susanto.

Insiden Double-Double Track Jatinegara Murni Kesalahan Teknis

Whisnu Mardiansyah • 06 Februari 2018 15:36
Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Konstruksi (KNKK) mengatakan insiden robohnya launcher gantry di proyek double-double track (DDT) Jatinegara murni kesalahan operator. Sementara itu, sistem pelaksanaan proyek berjalan dengan benar.
 
"Kesalahan teknisnya adalah proses penempatan launcher gantry ini pada pilar 22," kata Anggota Sub Komite Nasional Keselamatan Transportasi Bidang Jalan dan Jembatan Iwan Zakarsih kepada Medcom.id di kantornya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 6 Februari 2018.
 
Iwan menjelaskan kesalahan bermula pada saat penempatan lower cross beam (LCB) atau sejenis alat peluncur beton girder yang akan didudukan di false segmen. Namun, pada saat pemasangannya tergelincir. 

"Saat proses itu ada tergelincir atau tersenggol sehingga dudukannya sementara yang ditumpuk oleh front leg itu lepas," ujarnya.
 
Menurut dia, insiden tersebut murni karena kesalahan manusia. KNKK belum menemukan adannya kesalahan konstruksi dari struktur bangunan di proyek itu. Sementara itu, teknis pemasangan konstruksinya sudah sudah sesuai standar. 
 
"Sebetulnya ini sudah proven bagus sistem sudah digunakan di mana-mana juga hanya saja pada saat pelaksanaan disini saya sebutkan dua hal. Alat dan manusianya. Kalau sistemnya sudah bagus," ujar dia. 
 
Baca: Ibu Kota Diguncang 5 Kecelakaan Konstruksi
 
Sebelumnya, launcher gantry pengangkat beton proyek pembangunan jalur ganda yang roboh terjadi di jalur Manggarai-Jatinegara KM 1+300, Jalan Matraman, Jakarta Timur. Insiden terjadi di ruas Jalan Permata RT 14/RW 06, Kampung Melayu, Jatinegara. 
 
Berdasarkan pantauan, alat berat yang berfungsi sebagai alat pengangkat box girder tersebut jatuh melintang di atas beton penampang proyek DDT. Salah satu bagian launcher gantry menimpa bantalan rel berwarna merah dengan posisi bantalan miring. 
 
Belum diketahui apakah launcher gantry roboh saat tengah mengangkat box girder atau saat perpindahan ke segmen lain. Sementara itu, peristiwa itu menelan empat korban juga. 
 
Proyek DDT sejatinya menghubungkan jalur elevated antara sisi Manggarai dan sisi Jatinegara. Kecelakaan itu dipastikan tidak akan mengganggu perjalanan KRL di bentang Manggarai-Jatinegara.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan