Wakil Ketua DPR Fadli Zon--Medcom.id/M Rodhi Aulia
Wakil Ketua DPR Fadli Zon--Medcom.id/M Rodhi Aulia

Fadli Zon Anggap Kecelakaan Infrastruktur Efek Tahun Politik

Ilham wibowo • 06 Februari 2018 12:25
Jakarta: Wakil Ketua DPR Fadli Zon menganggap kecelakaan sejumlah proyek infrastruktur terjadi lantaran kajian yang tak matang. Korban jiwa dalam insiden ini dinilai membuktikan proyek tersebut hadir bukan hanya terkait fungsional.  
 
"Kita melihat infrastruktur, terutama yang baru-baru ya. Ini kan banyak dikerjakan dengan terburu-buru, tergesa-gesa, dan ini bisa dikaji," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa, 6 Februari 2018. 
 
Menurut Fadli, operator proyek dinilai hanya fokus terhadap target waktu penyelesaiaan yang diminta pemerintah. Padahal, masyarakat maupun pekerja proyek tersebut perlu mendapat jaminan keselamatan.  

"Mungkin karena ini berburu waktu, mengejar tahun politik dan pemilu, ini mau menjadi etalase keberhasilan, bukan semata-mata untuk fungsional," ungkapnya.
 
Baca: Jenazah Korban Longsor Bandara Soetta Tiba di Serang
 
Politikus Gerindra ini mengaku akan mendukung program peningkatan infrastruktur. Akan tetapi, kesinambungan perlu diperhatikan serta tidak memaksakan dengan membebani APBN dari kebijakan pinjaman utang. 
 
"Jangan dijadikan alat kampanye, sehingga karena terburu-buru banyak sekali kecelakaan kerja yang sebenarnya tidak perlu," bebernya. 
 
Sebelumnya, lima kecelakaan konstruksi mengguncang wilayah Ibu Kota dalam waktu berdekatan. Beberapa di antaranya bahkan menelan korban jiwa dan luka.
 
Kecelakaan pertama terjadi di Apartemen Pakubuwono Spring, Jalan Cut Nyak Arief, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 27 Desember 2017, dini hari. Akibat kejadian itu tiga pekerja tewas.
 
Adi alias Bima, warga Purwakarta, Jawa Barat; Khoirul Ma'sum, warga Tulung Agung, Jawa Timur; dan Dedi Irawan warga Purwakarta, Jawa Barat, harus kehilangan nyawa. Dalam insiden ini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sudah memeriksa sejumlah saksi.
 
Selang beberapa hari, pada Selasa, 2 Januari 2018, kecelakaan proyek kembali terjadi. Balok proyek Tol Depok-Antasari (Desari) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, ambruk sekitar pukul 09.45 WIB.
 
Akibat peristiwa itu, satu truk pengangkut tanah rusak tertimpa reruntuhan balok. Insiden ini tidak sampai memakan korban jiwa. Polisi yang mengolah tempat kejadian perkara (TKP) juga tidak menemukan unsur kelalaian dalam insiden tersebut. 
 
Berselang dua pekan, Senin, 15 Januari 2018, selasar Tower II gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, ambruk. Dalam kejadian tersebut, Polda Metro Jaya mencatat ada 72 korban luka yang dilarikan ke rumah sakit.
 

 
Kecelakaan kembali kerja terjadi di proyek light rail transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome di Jalan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin, 22 Januari 2018, dini hari. Lima orang pekerja yang tengah memasang beton terluka.
 
Kelima pekerja tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit Columbia Asia guna mendapatkan perawatan medis. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menduga kecelakaan itu karena kesalahan manusia (human error). 
 
Kecelakaan kelima terjadi di proyek double double track lintasan kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018. Insiden itu menewaskan empat pekerja proyek.
 
Empat korban yang meninggal di antaranya, Jaenudin, 44, warga Karawang, Jawa Barat; Dami Prasetyo, 25, warga Purworejo, Jawa Tengah; Joni Fitrianto, 19, warga Purworejo, Jawa Tengah; dan Jana Sutisna, 44, warga Bandung, Jawa Barat.
 
Direktur Operasional PT Hutama Karya Suroto mengatakan akan membentuk tim investigasi. Tim ini melibatkan Polri, Dinas Tenaga Kerja DKI, Komite Keselamatan Konstruksi, KNKT, dan Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan