Serang: Jenazah korban longsor underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno, Dianti Dyah Ayu alias Putri, 24, tiba di rumah duka Blok R No 7 di Perumahan Kota Serang Baru RT 01 RW 08, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Selasa, 6 Februari 2018.
Jenazah tiba sekitar pukul 09.54 WIB dan langsung disambut isak tangis kerabat, tetangga, dan teman se-profesinya di Perusahaan GMF Aero Asia. Jenazah dibawa dari RS Mayapada Kota Tangerang dengan menggunakan mobil ambulans B 1713 BKS.
"Almarhumah anak yang solehah dan dedikasinya sangat bagus kepada perusahaan. Makanya pada 1 Februari 2018, almarhumah ini baru diangkat menjadi karyawan tetap setelah enam bulan masa percobaan," kata Direktur Keuangan PT GMF Aero Asia Insan Nurcahyo yang ikut mengantar ke rumah almarhumah.
Ia mengatakan, lulusan Universitas Suryadharma Jurusan Akuntansi itu mengalami retak pada leher dan sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal.
Baca: Korban Longsor Underpass Bandara Soetta Dimakamkan di Serang
Putri sudah bekerja sebagai finansial analisis sekitar tujuh bulan di anak perusahaan PT Garuda Indonesia tersebut.
"Dia anak yang baik, solehah. Setiap Senin Kamis selalu puasa," katanya.
Putri adalah karyawan PT GMF AeroAsia, bekerja sebagai analis finansial. Dia berhasil dievakuasi dari longsor dan tembok runtuh yang menghimpit mobilnya, pukul 02.50 WIB.
Putri meninggal pukul 06.43 WIB. Oleh keluarga, almarhumah dibawa ke rumah duka sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, dibawa ke Serang untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Dirujuk ke RS Mayapada karena butuh ruang ICU
RS Mayapada Hospital Tangerang menyatakan Putri dirujuk dari RSUD Kabupaten Tangerang ke RS Mayapada Hospital Tangerang karena membutuhkan ruang perawatan intensif, yakni ICU.
“Dengan alasan karena butuh pertolongan lebih lanjut yaitu ICU, kami mendengar di RSUD belum bisa melayani,” kata Dirut Mayapada Hospital Tangerang, Markus Waseso, Selasa, 6 Februari 2018.
Tim Dokter RS Mayapada Hospital Tangerang, Selasa 6 Februari 2018.
Setelah pemeriksaan medis oleh tim dokter, Putri dibawa ke RS Mayapada sekitar pukul 05.00 WIB dan tiba di RS Mayapada sekitar pukul 06.10 WIB.
Sambil dibantu sejumlah perlengkapan medis selama dalam perjalanan, setibanya di RS Mayapada Putri berhenti bernafas. Sehingga tim dokter RS Mayapada melakukan langkah awal untuk membuka jalan nafas pasien.
“Saat kami terima, saya menerima laporan kondisi pasien sakit berat, sangat lemah dan cenderung mengantuk. Setibanya di RS Mayapada, pasien berhenti bernafas dan kami lakukan bantuan induk dasar untuk membuka jalan nafas dan jantung pasien,” ujar Markus.
Markus menjelaskan, saat pasien berada di ruang ICU, tim dokter melaksanakan prosedur penanganan pasien gawat darurat. Penanganan itu disaksikan keluarga dan rekan.
“Dibantu obat-obatan, resusitasi jantung pasien, dan pukul 06.43 WIB korban dinyatakan meninggal,” terang dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/5b25R5aN" allowfullscreen></iframe>
Serang: Jenazah korban longsor
underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno, Dianti Dyah Ayu alias Putri, 24, tiba di rumah duka Blok R No 7 di Perumahan Kota Serang Baru RT 01 RW 08, Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Selasa, 6 Februari 2018.
Jenazah tiba sekitar pukul 09.54 WIB dan langsung disambut isak tangis kerabat, tetangga, dan teman se-profesinya di Perusahaan GMF Aero Asia. Jenazah dibawa dari RS Mayapada Kota Tangerang dengan menggunakan mobil ambulans B 1713 BKS.
"Almarhumah anak yang solehah dan dedikasinya sangat bagus kepada perusahaan. Makanya pada 1 Februari 2018, almarhumah ini baru diangkat menjadi karyawan tetap setelah enam bulan masa percobaan," kata Direktur Keuangan PT GMF Aero Asia Insan Nurcahyo yang ikut mengantar ke rumah almarhumah.
Ia mengatakan, lulusan Universitas Suryadharma Jurusan Akuntansi itu mengalami retak pada leher dan sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum akhirnya meninggal.
Baca: Korban Longsor Underpass Bandara Soetta Dimakamkan di Serang
Putri sudah bekerja sebagai finansial analisis sekitar tujuh bulan di anak perusahaan PT Garuda Indonesia tersebut.
"Dia anak yang baik, solehah. Setiap Senin Kamis selalu puasa," katanya.
Putri adalah karyawan PT GMF AeroAsia, bekerja sebagai analis finansial. Dia berhasil dievakuasi dari longsor dan tembok runtuh yang menghimpit mobilnya, pukul 02.50 WIB.
Putri meninggal pukul 06.43 WIB. Oleh keluarga, almarhumah dibawa ke rumah duka sekitar pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, dibawa ke Serang untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Dirujuk ke RS Mayapada karena butuh ruang ICU
RS Mayapada Hospital Tangerang menyatakan Putri dirujuk dari RSUD Kabupaten Tangerang ke RS Mayapada Hospital Tangerang karena membutuhkan ruang perawatan intensif, yakni ICU.
“Dengan alasan karena butuh pertolongan lebih lanjut yaitu ICU, kami mendengar di RSUD belum bisa melayani,” kata Dirut Mayapada Hospital Tangerang, Markus Waseso, Selasa, 6 Februari 2018.
.jpg)
Tim Dokter RS Mayapada Hospital Tangerang, Selasa 6 Februari 2018.
Setelah pemeriksaan medis oleh tim dokter, Putri dibawa ke RS Mayapada sekitar pukul 05.00 WIB dan tiba di RS Mayapada sekitar pukul 06.10 WIB.
Sambil dibantu sejumlah perlengkapan medis selama dalam perjalanan, setibanya di RS Mayapada Putri berhenti bernafas. Sehingga tim dokter RS Mayapada melakukan langkah awal untuk membuka jalan nafas pasien.
“Saat kami terima, saya menerima laporan kondisi pasien sakit berat, sangat lemah dan cenderung mengantuk. Setibanya di RS Mayapada, pasien berhenti bernafas dan kami lakukan bantuan induk dasar untuk membuka jalan nafas dan jantung pasien,” ujar Markus.
Markus menjelaskan, saat pasien berada di ruang ICU, tim dokter melaksanakan prosedur penanganan pasien gawat darurat. Penanganan itu disaksikan keluarga dan rekan.
“Dibantu obat-obatan, resusitasi jantung pasien, dan pukul 06.43 WIB korban dinyatakan meninggal,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
