Ilustrasi. Foto: Pexels
Ilustrasi. Foto: Pexels

Mengenal Nyamuk Wolbachia yang Disebar Kemenkes di 5 Kota untuk Tekan DBD

Fatha Annisa • 22 November 2023 13:05
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melepaskan nyamuk Wolbachia di lima kota Indonesia, yaitu Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (NTT).
 
Nyamuk Wolbachia disebar di lima kota tersebut guna menekan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penyebaran nyamuk ini sudah diatur lewat Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot project Implementasi Wolbachia sebagai penanggulangan demam berdarah dengue (DBD).
 
Nyamuk ini disebut-sebut sudah terbukti mampu membuat nyamuk Aedes aegypti tidak bisa lagi menularkan DBD. Namun, tentunya sebagian masyarakat merasa khawatir dengan dilepaskannya nyamuk ini di beberapa kota. Oleh karenanya, yuk mengenal lebih jauh tentang nyamuk Wolbachia!
 
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Wolbachia Tak Timbulkan Penyakit Baru
 

Apa Itu Nyamuk Wolbachia?

Wolbachia bukanlah jenis nyamuk, melainkan bakteri alami yang ditemukan pada lebih dari 60 persen jenis serangga, seperti kupu-kupu, capung, maupun ngengat. Bakteri ini disuntikkan ke tubuh nyamuk yang nantinya berkembang biak melalui proses perkawinan. 
 
Berdasarkan studi, Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan replikasi virus dengue sehingga mengurangi kapasitas nyamuk tersebut sebagai vektor dengue. Alhasil, penularan DBD tentunya akan terhambat. 
 
Mekanisme kerja yang utama adalah melalui kompetisi makanan antara virus dan bakteri. Dengan sedikitnya makanan yang bisa menghidupi virus, maka virus tidak dapat berkembang biak.
 
Melalui mekanisme tersebut, Wolbachia berpotensi menurunkan replikasi virus dengue di tubuh nyamuk, sebab nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia bukan organisme hasil modifikasi genetik. Bakteri Wolbachia yang dimasukkan ke dalam tubuh Aedes aegypti identik dengan Wolbachia yang ada di inang aslinya, yaitu Drosophila melanogaster.
 
Baca juga: Kemenkes Terapkan Teknologi Wolbachia, Efektif Turunkan Kasus DBD

Apakah Nyamuk Wolbachia Berbahaya bagi Manusia?

Peneliti Pusat kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus anggota peneliti World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D. menyebut nyamuk Wolbachia tidak berbahaya bagi manusia. 
 
Wolbachia tidak menginfeksi manusia, serta tidak terjadi transmisi horizontal terhadap spesies lain. Bahkan, Wolbachia tidak mencemari lingkungan biotik dan abiotik.
 
Riris menyampaikan bahwa penelitian teknologi Wolbachia sudah dilakukan di Yogyakarta selama 12 tahun sejak 2011 lalu. Dimulai dari tahapan penelitian fase kelayakan dan keamanan (2011-2012), fase pelepasan skala terbatas (2013-2015), fase pelepasan skala luas (2016-2020), dan fase implementasi (2021-2022).
 
Di dunia, kata Riris, studi pertama Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue (AWED) dilakukan di Yogyakarta dengan desain Cluster Randomized Controlled Trial (CRCT).  Dari hasil studi AWED menunjukkan, nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu menurunkan kasus dengue sebesar 77.1 persen dan menurunkan rawat inap karena dengue sebesar 86 persen.
 
Dari hasil studi tersebut dan hasil penerapan teknologi WMP di sejumlah negara lain, teknologi Wolbachia untuk pengendalian Dengue bahkan telah direkomendasikan oleh WHO Vector Control Advisory Group sejak 2021.
 
Baca juga: Denpasar Akan Sebar Nyamuk Wolbachia, Wali Kota: Tunggu Kemenkes
 

Tidak Hanya di Indonesia

Bukan hanya di Indonesia, penyebaran nyamuk Wolbachia pun sudah dilakukan di beberapa negara lain, seperti Amerika Serikat, Singapura, Thailand, Meksiko, dan Australia. 
 
Di Amerika Serikat, pelepasan nyamuk Wolbachia harus mendapatkan izin dari Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) AS terlebih dahulu. Negara bagian Texas dan California yang telah melakukannya dan membuktikan adanya penurunan jumlah nyamuk Aedes aegypti setelahnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan