Jakarta: Anggota keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air menaburkan bunga di Karawang, Jawa Barat. Seremoni dilakukan untuk mengenang jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu pada Senin, 29 Oktober 2018.
Sekitar 500 anggota keluarga korban itu berangkat menggunakan kapal KRI Semarang 594 milik Komando Armada 1 TNI Angkatan Laut (AL). Kapal yang bertolak dari Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu akan berhenti di Perairan Tanjung Pakis, Karawang.
Pantauan Medcom.id, kapal baru berlayar pukul 09.40 WIB. Tak hanya membawa keluarga korban, kapal juga ditumpangi perwakilan dari Lion Air, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Tadi para keluarga korban naik delapan bus dari hotel. Satu bus isi 59 penumpang," kata salah seorang panitia dari Lion Care yang tak mau disebutkan namanya, di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Selasa, 29 Oktober 2019.
Keluarga korban berasal dari berbagai daerah. Mereka sampai di Jakarta sehari sebelumnya. Nantinya, KRI Semarang akan berhenti di titik jatuhnya pesawat untuk memberi kesempatan para keluarga menabur bunga.
Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Banten, pukul 06.20 WIB Senin, 29 Oktober 2019. Angkutan udara itu kandas di perairan Karawang.
Insiden disebabkan gangguan sistem kontrol pesawat terbang (AOA). Kecelakaan menewaskan 189 orang, terdiri dari 179 penumpang dewasa, satu penumpang anak, dua bayi, dua pilot, dan lima kru.
Jakarta: Anggota keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air menaburkan bunga di Karawang, Jawa Barat. Seremoni dilakukan untuk mengenang jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu pada Senin, 29 Oktober 2018.
Sekitar 500 anggota keluarga korban itu berangkat menggunakan kapal KRI Semarang 594 milik Komando Armada 1 TNI Angkatan Laut (AL). Kapal yang bertolak dari Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu akan berhenti di Perairan Tanjung Pakis, Karawang.
Pantauan
Medcom.id, kapal baru berlayar pukul 09.40 WIB. Tak hanya membawa keluarga korban, kapal juga ditumpangi perwakilan dari Lion Air, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Tadi para keluarga korban naik delapan bus dari hotel. Satu bus isi 59 penumpang," kata salah seorang panitia dari Lion Care yang tak mau disebutkan namanya, di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok, Selasa, 29 Oktober 2019.
Keluarga korban berasal dari berbagai daerah. Mereka sampai di Jakarta sehari sebelumnya. Nantinya, KRI Semarang akan berhenti di titik jatuhnya pesawat untuk memberi kesempatan para keluarga menabur bunga.
Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang
hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Banten, pukul 06.20 WIB Senin, 29 Oktober 2019. Angkutan udara itu kandas di perairan Karawang.
Insiden disebabkan gangguan sistem kontrol pesawat terbang (AOA). Kecelakaan menewaskan 189 orang, terdiri dari 179 penumpang dewasa, satu penumpang anak, dua bayi, dua pilot, dan lima kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)