Jakarta: Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh karena gangguan sistem kontrol pesawat terbang (AOA), saat itu pilot dan kopilot sibuk membaca buku prosedur untuk mengatasi masalah itu. Keduanya terlambat mengendalikan pesawat yang sudah terlanjur miring.
"Dua-duanya sibuk membaca prosedur yang tebal itu. Jadi mereka sibuk masing-masing," kata Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nur Cahyo dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat, 25 Oktober 2019.
Cahyo menyebut kerusakan AOA Sistem dalam pesawat Lion Air PK-LQP sudah terjadi dari penerbangan Denpasar menuju Jakarta. Namun, pilot dan kopilot berhasil menyelamatkan pesawat.
Kerusakan AOA ini juga diketahui awak pesawat saat penerbangan Denpasar menuju Jakarta. Cahyo menyebut awak melihat kondisi pesawat bergerak tanpa diarahkan oleh pilot maupun kopilot. Namun, lagi-lagi pilot dan kopilot berhasil mengatasi permasalahan tersebut sampai mendarat di Jakarta.
"Sampai akhirnya dia melihat kopilotnya tidak menggerakkan trim, tapi trimnya kok bergerak sendiri, sampai akhirnya mereka memberikan tindakan lalu selamat," ujar Cahyo.
Cahyo mengatakan penerbangan ini berhasil selamat karena pilot dan kopilot bekerja sama mengatasi permasalahan secara bersama. Keduanya mengatasi permasalahan satu persatu dengan tidak panik.
Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB Senin, 29 Oktober 2019. Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan berbagai benda dari pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu di perairan Karawang.
Jakarta: Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh karena gangguan sistem
kontrol pesawat
terbang (AOA), saat itu pilot dan kopilot sibuk membaca buku prosedur untuk mengatasi masalah itu. Keduanya terlambat mengendalikan pesawat yang sudah terlanjur miring.
"Dua-duanya sibuk membaca prosedur yang tebal itu. Jadi mereka sibuk masing-masing," kata Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nur Cahyo dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat, 25 Oktober 2019.
Cahyo menyebut
kerusakan AOA Sistem dalam pesawat Lion Air PK-LQP sudah terjadi dari penerbangan Denpasar menuju Jakarta. Namun, pilot dan kopilot berhasil menyelamatkan pesawat.
Kerusakan AOA ini juga diketahui awak pesawat saat penerbangan Denpasar menuju Jakarta. Cahyo menyebut awak melihat kondisi pesawat bergerak tanpa diarahkan oleh pilot maupun kopilot. Namun, lagi-lagi pilot dan kopilot berhasil mengatasi permasalahan tersebut sampai mendarat di Jakarta.
"Sampai akhirnya dia melihat kopilotnya tidak menggerakkan trim, tapi trimnya kok bergerak sendiri, sampai akhirnya mereka memberikan tindakan lalu selamat," ujar Cahyo.
Cahyo mengatakan penerbangan ini berhasil selamat karena pilot dan kopilot bekerja sama mengatasi permasalahan secara bersama. Keduanya mengatasi permasalahan satu persatu dengan tidak panik.
Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB Senin, 29 Oktober 2019. Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan berbagai benda dari pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu di perairan Karawang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)