Jakarta: Penipuan modus bentuk surat undangan pernikahan digital via pesan singkat terungkap dan membuat masyarakat resah. Pelaku penipuan menyematkan file aplikasi (APK) penjebol gawai dengan kedok undangan pernikahan palsu untuk mencuri data pribadi dan akses data perbankan korban.
Undangan pernikahan digital menjadi tren, bahkan budaya baru, sejak pandemi covid-19 terjadi. Undangan pernikahan yang dikirim secara digital dinilai lebih praktis daripada harus mengirim fisik. Apalagi saat kontak fisik bisa membawa risiko penyebaran covid-19.
Masalah ini sebenarnya tak akan terjadi jika masyarakat memiliki literasi digital. Tapi bisa saja Anda yang sudah biasa berselancar di duni maya terkecoh.
Agar terhindar dari modus penipuan baru ini, sudah sewajarnya masyarakat bisa membedakan file undangan pernikahan digital yang asli dan palsu. Berikut beberapa tips agar Anda bisa membedakan modus penipuan dan undangan asli:
Trik membedakan undangan palsu dan asli
1. Perhatikan format undangan
File undangan pernikahan digital yang asli lazimnya tidak berformat .apk, sebuah format paket instalasi aplikasi untuk gawai. Karena itu, jang buka file yang anda ragukan formatnya.
Undangan pernikahan biasa menggunakan format foto atau video. Biasanya jika format ini yang dikirim, anda bisa melihat cuplikan atau thumbnail file tanpa harus download.
Beberapa website juga sudah menyediakan fitur undangan digital plus sistem reservasi. Biasanya, undangan disertai link ini langsung membawa Anda menuju website yang dimaksud.
Jadi jangan langsu klik file jika Anda ragu dengan isi file. Lebih baik bertanya kepada orang yang merayakan pernikahan. Hitung-hitung sekalian bertanya kabar atau menjalin tali silaturahmi.
2. Hanya dikirim orang terdekat
Konsultan resepsi pernikahan Ohana Enterprise Yogy Rulan Wijaya menyebut undangan pernikahan cenderung bersifat intim. Undangan tersebut hanya akan disampaikan oleh calon pengantin atau keluarga terdekat yang menjadi tuan rumah acara pesta pernikahan.
"Jangan membuka file undangan digital pernikahan dari nomor yang tidak dikenal," ungkap Yoggy dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2023.
Orang yang mengirim biasanya keluarga 'ring 1' seperti orang tua atau saudara pengantin.
Pandemi sudah mereda, saatnya kembali bertemu
Banyak anggapan membuat undangan pernikahan digital bisa menghembat biaya pernikahan jika dibandingkan dengan mencetak dan mengirim udnangan secara fisik. Namun menurut Yogy, selisih biaya pembuatan undangan pernikahan digital dengan undangan fisik tidak terpaut jauh.
Dia menilai sudah saatnya adat ketimuran Indonesia dan bertamu untuk mengantar undangan secara fisik kembali muncul setelah pandemi mereda. Apalag, terkadang orang lebih merasa terundang apabila mendapatkan undangan fisik.
"Jelas bangsa kita menganut budaya ketimuran, budaya sopan santun, tata krama, undangan itu masih ada yang harus di cetak sedemikian rupa. Bahkan terkadang untuk keluarga inti atau VIP ada yang dibedakan desainnya," kata dia.
Dia pun mengakui, tidak sedikit orang tua calon pengantin tetap ingin undangan fisik dicetak untuk mendampingi undangan digital yang ngetren saat pandemi terjadi. Sebab, momen mengantar undangan biasanya dimanfaatkan orang tua untuk bertamu satu sama lain.
"Karena dinilai lebih sopan dan menghargai dan bahkan harus datang langsung ke orangnya dengan harus bertamu dalam memberikan undangan," ujar Yogy.
Jakarta: Penipuan modus bentuk surat undangan pernikahan digital via pesan singkat terungkap dan membuat masyarakat resah. Pelaku penipuan menyematkan file aplikasi (APK) penjebol gawai dengan kedok undangan pernikahan palsu untuk mencuri
data pribadi dan akses data perbankan korban.
Undangan pernikahan digital menjadi tren, bahkan budaya baru, sejak pandemi covid-19 terjadi. Undangan pernikahan yang dikirim secara digital dinilai lebih praktis daripada harus mengirim fisik. Apalagi saat kontak fisik bisa membawa risiko penyebaran covid-19.
Masalah ini sebenarnya tak akan terjadi jika masyarakat memiliki literasi digital. Tapi bisa saja Anda yang sudah biasa berselancar di duni maya terkecoh.
Agar terhindar dari modus penipuan baru ini, sudah sewajarnya masyarakat bisa membedakan file undangan pernikahan digital yang asli dan palsu. Berikut beberapa tips agar Anda bisa membedakan modus penipuan dan undangan asli:
Trik membedakan undangan palsu dan asli
1. Perhatikan format undangan
File undangan pernikahan digital yang asli lazimnya tidak berformat .apk, sebuah format paket instalasi aplikasi untuk gawai. Karena itu, jang buka file yang anda ragukan formatnya.
Undangan pernikahan biasa menggunakan format foto atau video. Biasanya jika format ini yang dikirim, anda bisa melihat cuplikan atau thumbnail file tanpa harus download.
Beberapa website juga sudah menyediakan fitur undangan digital plus sistem reservasi. Biasanya, undangan disertai link ini langsung membawa Anda menuju website yang dimaksud.
Jadi jangan langsu klik file jika Anda ragu dengan isi file. Lebih baik bertanya kepada orang yang merayakan pernikahan. Hitung-hitung sekalian bertanya kabar atau menjalin tali silaturahmi.
2. Hanya dikirim orang terdekat
Konsultan resepsi pernikahan Ohana Enterprise Yogy Rulan Wijaya menyebut undangan pernikahan cenderung bersifat intim. Undangan tersebut hanya akan disampaikan oleh calon pengantin atau keluarga terdekat yang menjadi tuan rumah acara pesta pernikahan.
"Jangan membuka file undangan digital pernikahan dari nomor yang tidak dikenal," ungkap Yoggy dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 2 Januari 2023.
Orang yang mengirim biasanya keluarga 'ring 1' seperti orang tua atau saudara pengantin.
Pandemi sudah mereda, saatnya kembali bertemu
Banyak anggapan membuat undangan pernikahan digital bisa menghembat biaya pernikahan jika dibandingkan dengan mencetak dan mengirim udnangan secara fisik. Namun menurut Yogy, selisih biaya pembuatan undangan pernikahan digital dengan undangan fisik tidak terpaut jauh.
Dia menilai sudah saatnya adat ketimuran Indonesia dan bertamu untuk mengantar undangan secara fisik kembali muncul setelah pandemi mereda. Apalag, terkadang orang lebih merasa terundang apabila mendapatkan undangan fisik.
"Jelas bangsa kita menganut budaya ketimuran, budaya sopan santun, tata krama, undangan itu masih ada yang harus di cetak sedemikian rupa. Bahkan terkadang untuk keluarga inti atau VIP ada yang dibedakan desainnya," kata dia.
Dia pun mengakui, tidak sedikit orang tua calon pengantin tetap ingin undangan fisik dicetak untuk mendampingi undangan digital yang
ngetren saat pandemi terjadi. Sebab, momen mengantar undangan biasanya dimanfaatkan orang tua untuk bertamu satu sama lain.
"Karena dinilai lebih sopan dan menghargai dan bahkan harus datang langsung ke orangnya dengan harus bertamu dalam memberikan undangan," ujar Yogy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)