Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta masyarakat tidak membeli obat ivermectin melalui daring. Obat cacing itu harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter.
"Saya kira (membeli) ivermectin dengan harga yang sesuai diedarkan (ada) di fasilitas kesehatan dan apotek yang formal," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 2 Juli 2021.
Penny menyebut obat ivermectin yang ditemui secara daring dijual dengan harga tinggi. Sebab, obat itu tengah diburu banyak orang lantaran disebut dapat menyembuhkan covid-19.
Dia mengatakan kebenaran obat ivermectin dapat menyebuhkan covid-19 masih didalami melalui uji klinis. Kegiatan itu memakan waktu 28 hari.
"BPOM bisa izinkan bahwa obat ini diberikan tidak single (tapi) diberikan kombinasi oleh obat-obat lain jadi aman diberikan ke pasien covid-19, jadi dari uji klinik ini evaluasi lagi," jelasnya.
Baca: Uji Klinik Terapi Ivermectin untuk Covid-19 Libatkan Ribuan Subjek
Sebanyak delapan rumah sakit (RS) menggelar uji klinik penggunaan Ivermectin untuk pengobatan covid-19. Uji klinis di bawah koordinasi Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Pelaksanaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
RS tersebut, yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan di Jakarta Timur, RSUP Sulianti Saroso di Jakarta Utara, dan RSUP Adam Malik di Medan, Sumatra Utara. Kemudian, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso di Pontianak, Kalimantan Barat
Berikutnya, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Esnawan Antariksa di Jakarta Timur, RS Suyoto Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan di Jakarta Selatan.
“Terakhir, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta Pusat,” tulis laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) seperti dikutip Medcom.id, Selasa, 29 Juni 2021.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (
BPOM) meminta masyarakat tidak membeli obat
ivermectin melalui daring. Obat cacing itu harus dikonsumsi berdasarkan resep dokter.
"Saya kira (membeli) ivermectin dengan harga yang sesuai diedarkan (ada) di fasilitas kesehatan dan apotek yang formal," ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers secara virtual, Jumat, 2 Juli 2021.
Penny menyebut obat ivermectin yang ditemui secara daring dijual dengan harga tinggi. Sebab, obat itu tengah diburu banyak orang lantaran disebut dapat menyembuhkan
covid-19.
Dia mengatakan kebenaran obat ivermectin dapat menyebuhkan covid-19 masih didalami melalui uji klinis. Kegiatan itu memakan waktu 28 hari.
"BPOM bisa izinkan bahwa obat ini diberikan tidak
single (tapi) diberikan kombinasi oleh obat-obat lain jadi aman diberikan ke pasien covid-19, jadi dari uji klinik ini evaluasi lagi," jelasnya.
Baca: Uji Klinik Terapi Ivermectin untuk Covid-19 Libatkan Ribuan Subjek
Sebanyak delapan rumah sakit (RS) menggelar uji klinik penggunaan Ivermectin untuk pengobatan covid-19. Uji klinis di bawah koordinasi Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Pelaksanaan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
RS tersebut, yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan di Jakarta Timur, RSUP Sulianti Saroso di Jakarta Utara, dan RSUP Adam Malik di Medan, Sumatra Utara. Kemudian, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso di Pontianak, Kalimantan Barat
Berikutnya, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Esnawan Antariksa di Jakarta Timur, RS Suyoto Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan di Jakarta Selatan.
“Terakhir, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta Pusat,” tulis laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) seperti dikutip
Medcom.id, Selasa, 29 Juni 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)