Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) saat mengikuti seminar Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) pada rangkaian Indonesia Marketing Festival 2024. ANTARA/HO-Kemenag
Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) saat mengikuti seminar Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) pada rangkaian Indonesia Marketing Festival 2024. ANTARA/HO-Kemenag

Kemenag Ajak Mahasiswa Jadi Agen Cegah Kawin Anak

Antara • 01 Agustus 2024 15:15
Jakarta: Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah, Kementerian Agama (Kemenag), Agus Suryo Suripto mengajak mahasiswa berpartisipasi sebagai agen cegah kawin anak. Hal itu disampaikan Agus di sela acara Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN), yang merupakan rangkaian kegiatan dari perhelatan Indonesia Marketing Festival 2024, bekerja sama dengan Markplus, di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu, 31 Juli 2024.
 
Suryo menjelaskan mahasiswa memiliki peran strategis, meluas, dan optimal dibandingkan segmen masyarakat lain. Sebagai akademisi, mahasiswa memiliki daya nalar yang kuat untuk mengkritisi kondisi sosial, termasuk masalah keluarga seperti tingginya kasus kawin anak, stunting, dan angka perceraian.
 
“Mereka ini (mahasiswa) punya peran sangat strategis sebagai agen perubahan di masyarakat yang kerap kita kenal dengan agent of change,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.

Kemenag telah menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas dan akademisi di Indonesia, termasuk Universitas Islam Negeri Malang. Pelatihan untuk menjadi agen pencegah kawin anak telah digelar, yang bertujuan mengubah pandangan nikah muda itu menarik. Pandangan tersebut dinilai sebagai pola pikir yang salah.
 
“Kita memberi asesmen dan pemahaman kepada mahasiswa bahwa ini adalah masalah yang akan dihadapi ketika mereka berkeluarga,” ungkap Suryo.
 
Baca Juga: Angka Pernikahan Dini di Jakarta Utara Mengkhawatirkan, Masa Depan Anak Terancam

Menurut Suryo, setelah dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan, mahasiswa yang terjun ke masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa. “Peran mahasiswa diharapkan mampu membawa perubahan terhadap masalah-masalah sosial dan budaya di masyarakat,” tambahnya.
 
Suryo berharap mahasiswa dapat mampu mengubah pandangan teman sebayanya terkait kasus kawin anak. Peran mahasiswa, menurut dia, dapat mendukung transformasi dan kebijakan Kemenag.
 
“Kanwil Kemenag Provinsi Yogyakarta akan menindaklanjuti kegiatan ini dengan kerja-kerja praktis di UGM terkait literasi ketahanan keluarga. Kegiatan ini juga merupakan upaya menyosialisasikan capaian Kemenag selama kepemimpinan Menag Yaqut Cholil Qoumas,” ucap dia.
 
Ide tersebut, kata Suryo, telah diperkuat dengan regulasi hukum yang mendukung. Kemenag memiliki regulasi tentang Gerakan Keluarga Sakinah yaitu Kepdirjen Bimas Islam Nomor 1.099 Tahun 2023, yang mengatur pelibatan masyarakat, termasuk akademisi, dalam membangun ketahanan keluarga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan