Jakarta: Publik menduga-duga usia dan perawatan KRI Nanggala-402 menjadi penyebab kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) itu hilang kontak. Namun, anggota Komisi I DPR Muhammad Farhan meyakini usia dan perawatan kapal selam yang diproduksi pada 1977 bukan soal utama.
"Overhaul terbaru di Daewoo, Korea Selatan, pada 2012 selama 24 bulan. Yang diperbaiki itu menyeluruh, overhaul dan retrofit," kata Farhan dalam program Breaking News Metro TV, Kamis, 22 April 2021.
Artinya, kapal ini sudah dilengkapi dengan peralatan dan teknologi tempur maupun operasi terbaru sejak 2012. Teknologi yang diadopsi pun berasal dari Norwegia, salah satu negara dengan teknologi kapal selam ternama di dunia.
"Teknologinya juga sudah teknologi digital," kata politikus Partai NasDem ini.
Soal perawatan, KRI Nanggal-402 memiliki 'saudara kembar' KRI Cakra-401 yang juga menjalani retrofit. Sebelum insiden hilang kontak, kedua kapal selam ini tak pernah memiliki catatan bermasalah.
"Jadi kita bisa dengan confident mengatakan, bahwa perawatan bukan isu yang terlalu besar," kata dia.
Baca: Kapal Bantuan Singapura dan Malaysia Diperkirakan Tiba Lusa
Walau demikian, dia menyebut evaluasi menyeluruh tetap harus dilakukan. Salah satunya untuk mencari penyebab pasti kejadian hilang kontak ini bisa terjadi.
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan senjata strategis pada Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu membawa 53 awak yang terdiri dari satu komandan kapal, tiga operator arsenal, dan 49 anak buah kapal (ABK).
Beberapa angkatan laut negara sahabat sudah merespons dan menyatakan kesiapan memberikan bantuan, di antaranya Singapura, Australia, dan India. KRI Nanggala-402 sendiri diproduksi pada 1977 di Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL pada 1981. Pada 2012, teknologi kapal ini dimutakhirkan.
Jakarta: Publik menduga-duga usia dan perawatan KRI Nanggala-402 menjadi penyebab kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) itu hilang kontak. Namun, anggota Komisi I
DPR Muhammad Farhan meyakini usia dan perawatan kapal selam yang diproduksi pada 1977 bukan soal utama.
"
Overhaul terbaru di Daewoo, Korea Selatan, pada 2012 selama 24 bulan. Yang diperbaiki itu menyeluruh,
overhaul dan
retrofit," kata Farhan dalam program
Breaking News Metro TV, Kamis, 22 April 2021.
Artinya, kapal ini sudah dilengkapi dengan peralatan dan teknologi tempur maupun operasi terbaru sejak 2012. Teknologi yang diadopsi pun berasal dari Norwegia, salah satu negara dengan teknologi kapal selam ternama di dunia.
"Teknologinya juga sudah teknologi digital," kata politikus Partai NasDem ini.
Soal perawatan, KRI Nanggal-402 memiliki 'saudara kembar' KRI Cakra-401 yang juga menjalani
retrofit. Sebelum insiden hilang kontak, kedua kapal selam ini tak pernah memiliki catatan bermasalah.
"Jadi kita bisa dengan
confident mengatakan, bahwa perawatan bukan isu yang terlalu besar," kata dia.
Baca:
Kapal Bantuan Singapura dan Malaysia Diperkirakan Tiba Lusa
Walau demikian, dia menyebut evaluasi menyeluruh tetap harus dilakukan. Salah satunya untuk mencari penyebab pasti kejadian hilang kontak ini bisa terjadi.
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan senjata strategis pada Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu membawa 53 awak yang terdiri dari satu komandan kapal, tiga operator arsenal, dan 49 anak buah kapal (ABK).
Beberapa angkatan laut negara sahabat sudah merespons dan menyatakan kesiapan memberikan bantuan, di antaranya Singapura, Australia, dan India. KRI Nanggala-402 sendiri diproduksi pada 1977 di Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL pada 1981. Pada 2012, teknologi kapal ini dimutakhirkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)