Jakarta: Umat Muslim diminta mengendalikan diri untuk terhindar dari radikalisme. Pengendalian diri yang dimaksud yakni menata hati untuk selalu melakukan hal baik sesuai kaidah agama.
"Kuncinya adalah menata hati. Makanya orang itu bisa radikal karena hatinya mati, orang bisa menjadi intoleran karena hatinya beku," ujar mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Ngatawi Al Zastrow, dalam diskusi virtual, Minggu, 9 Mei 2021.
Budayawan itu mengatakan setiap orang harus mampu mengendalikan diri supaya tak terpapar radikalisme. Zastrow mengingatkan generasi muda secara khusus, sebab milenial paling rentan terpapar radikalisme.
Baca: Masyarakat Diajak Gempur Konten Radikalisme dengan Pesan Damai
Menurut dia, pemuda harus mampu mengendalikan diri dengan baik. Sehingga, semua aktivitas dilakukan dengan ikhlas dan tak mudah terpengaruh radikalisme. Sebab, banyak konten terkait hal itu berseliweran di internet.
Kuncinya, kata Zastrow, seluruh pihak diminta bersyukur. Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu upaya pengendalian diri.
"Sehingga pekerjaan dijalankan dengan ikhlas, maka hidup akan tenang," ujar dia.
Zastrow mengatakan radikalisme kerap menyasar pihak-pihak yang gelisah atas makna kehidupan. Dengan mengendalikan diri dan sadar atas makna kehidupan, paham tersebut tak punya celah memengaruhi umat Muslim.
"(Pengendalian diri) substansinya sebagai motor, penggerak, evaluator," ujar dia.
Jakarta: Umat Muslim diminta mengendalikan diri untuk terhindar dari
radikalisme. Pengendalian diri yang dimaksud yakni menata hati untuk selalu melakukan hal baik sesuai kaidah agama.
"Kuncinya adalah menata hati. Makanya orang itu bisa radikal karena hatinya mati, orang bisa menjadi intoleran karena hatinya beku," ujar mantan juru bicara Presiden Gus Dur, Ngatawi Al Zastrow, dalam diskusi virtual, Minggu, 9 Mei 2021.
Budayawan itu mengatakan setiap orang harus mampu mengendalikan diri supaya tak terpapar radikalisme. Zastrow mengingatkan generasi muda secara khusus, sebab milenial paling rentan terpapar radikalisme.
Baca:
Masyarakat Diajak Gempur Konten Radikalisme dengan Pesan Damai
Menurut dia, pemuda harus mampu mengendalikan diri dengan baik. Sehingga, semua aktivitas dilakukan dengan ikhlas dan tak mudah terpengaruh radikalisme. Sebab, banyak konten terkait hal itu berseliweran di internet.
Kuncinya, kata Zastrow, seluruh pihak diminta bersyukur. Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu upaya pengendalian diri.
"Sehingga pekerjaan dijalankan dengan ikhlas, maka hidup akan tenang," ujar dia.
Zastrow mengatakan radikalisme kerap menyasar pihak-pihak yang gelisah atas makna kehidupan. Dengan mengendalikan diri dan sadar atas makna kehidupan, paham tersebut tak punya celah memengaruhi umat Muslim.
"(Pengendalian diri) substansinya sebagai motor, penggerak, evaluator," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)