Bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Foto: Dok istimewa
Bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Foto: Dok istimewa

Dibanding Boikot, Bantuan Kemanusian ke Palestina Lebih Dibutuhkan

Eko Nordiansyah • 06 April 2024 20:35
Jakarta: Aksi bantuan nyata lebih dibutuhkan dibanding melakukan boikot menyusul agresi Israel ke Palestina. Warga di lokasi terdampak konflik tersebut akan lebih merasakan bantuan langsung, baik yang dilakukan pribadi atau institusi yang ingin memberikan bantuan.
 
"Kami tidak melihat itu. Siapapun yang ingin berbuat baik, baik pribadi atau institusi kami terima," kata Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar di Jakarta dilansir, Sabtu, 6 April 2024.
 
Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI) Andi YH Djuwaeli menilai bantuan lebih dibutuhkan warga Palestina dibanding ramai-ramai melakukan aksi boikot. Ia melanjutkan, tidak sedikit instansi yang disinyalir terafiliasi dengan Israel telah berbuat banyak kegiatan positif di Indonesia.

"Banyak hal yang masyarakat belum tahu dan hafal tentang perusahaan ini jadi dimaklumi saja," katanya.
 
Apalagi, sambung dia, dengan banyaknya informasi tidak jelas atau bahkan menyudutkan yang bertebaran di media sosial. Dia melanjutkan, informasi itu pada akhirnya dapat mempengaruhi cara berpikir seseorang akan suatu hal hingga akhirnya larut dalam gerakan BDS.
 
"Jadi tentang isu yang negatif ini lebih baik kita lawan saja dengan kegiatan yang positif," katanya.
 
Baca juga: MUI Minta Pemerintah Ikut Beri Informasi Terkait Produk Israel

 
Pegiat ekonomi keumatan ini melanjutkan, peredaran informasi hoaks atau yang disebarkan oleh buzzer di media sosial sebaiknya tidak perlu dilawan. Dia mengatakan, hal tersebut justru hanya akan membuat kisruh kondisi saat ini di dalam negeri.
 
"Lebih bagus kita aksi nyata saja kan lebih bermanfaat bagi seluruh masyarakat," katanya.
 
Seperti diketahui, gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang saat ini didengungkan menyasar sejumlah perusahaan multinasional yang sudah lama beraktivitas di Indonesia. Salah satunya, Danone Indonesia yang disudutkan sebagai perusahaan yang terafiliasi Israel.
 
Banyak tokoh agama dan pakar ekonomi mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak dalam narasi boikot yang banyak berisi disinformasi dan hoaks dalam menentukan kriteria siapa yang dianggap mendukung Israel. Masyarakat diminta untuk bijak menyikapi isu boikot ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan