baca juga: Isu Boikot Produk Israel Banyak Dimanfaatkan untuk Cari Untung |
"MUI meminta kepada stakeholder yang terkait seperti pemerintah, kementerian terkait dan lembaga non-struktural untuk ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan membuka data dan informasi produk mana yang terafiliasi serta menyebutkan sumber yang jelas itu tidak masalah," kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Arif Fahrudin, dilansir Antara, Senin, 1 April 2024.
Menanggapi adanya aksi boikot pada sejumlah produk tertentu, Arif Fahrudin mengatakan MUI tidak memiliki otoritas membuat daftar produk terafiliasi.
Namun, MUI memperbolehkan lembaga atau masyarakat yang melangsungkan aksi tersebut melakukan riset untuk membuktikan produk tersebut benar terafiliasi dengan Israel. Dengan catatan masyarakat yang melakukan boikot diimbau untuk menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas sebagai rujukan untuk menjalankan Irsyadat MUI.
"Sehingga umat muslim di bulan suci Ramadan kali ini bisa menjadi momentum untuk melakukan gerakan boikot produk pro Israel secara masif,” kata dia.
Riset produk terkait Israel
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto turut mendorong masyarakat dan pihak kampus untuk melakukan riset produk guna mengetahui perusahaan atau produk apa saja yang benar terafiliasi dengan pihak Israel.Selain itu, MUI memberikan imbauan kepada para pedagang di Indonesia agar tidak menjual produk-produk yang mendukung atau terafiliasi dengan Israel. Aksi boikot itu dapat memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina.
Arif juga menekankan perbuatan Israel bertentangan dengan Undang-undang Dasar 1945 yang menyatakan penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Diplomasi Keagamaan MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang salah satu poinnya adalah mengimbau kepada masyarakat supaya selama peperangan di Palestina masih berlangsung agar tidak menggunakan produk yang terafiliasi Israel dan beralih ke produk nasional.
Sebelumnya, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) menyebut sejumlah merek perusahaan yang terafiliasi dengan pihak Israel seperti Starbucks, Danone, Nestle, Zara Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King hingga kurma Israel.
Menurut Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan masih ada produk lain yang terafiliasi dan tersebar di Indonesia.
Maka dari itu, daftar produk tersebut dikeluarkan YKMI untuk menjawab kebingungan masyarakat terhadap produk yang terafiliasi, serta menjadi penguat dari Irsyadat MUI "Ramadan Tanpa Produk Genosida".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News