Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Dok Kemenag.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Dok Kemenag.

Ketum PBNU: Fikih Peradaban Putus Berbagai Masalah Kekerasan

Antara • 04 April 2023 23:49
Jakarta: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan fikih peradaban merupakan platform untuk memutus berbagai permasalahan kekerasan yang melanda dunia. PBNU pun berikhtiar untuk menyediakan satu platform bagi para ulama.
 
"Yang mungkin saling berbeda pendapat untuk menemukan kata putus tentang hal-hal paling strategis di dalam kehidupan umat manusia ini di tengah-tengah masyarakat dunia yang penuh keragaman," kata Gus Yahya, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
 
Gus Yahya mengatakan belum ada penjelasan mengenai syariat yang bisa menerima konstruksi negara bangsa yang berdemokrasi seperti Indonesia. Sebab, dalam konstruksi negara bangsa ini ada banyak hal-hal baru yang tidak sesuai lagi.

"Tidak bersesuaian lagi dengan wawasan lama tentang negara dan kepemimpinan politik," ujarnya.
 
Baca: Ketua PBNU Dorong Reformasi Madrasah Memperkuat Integrasi Bangsa

Misalnya, kata Gus Yahya, kalau dalam wacana syariat itu selalu dibutuhkan adanya seorang Hakim yang bisa memberi kata putus terhadap segala macam perselisihan, sehingga ada kaidah 'Hukum al-hakim yarfa'u al-khilaf', keputusan pemerintah memutus perselisihan.
 
"Karena itu, pemerintahan disebut hukuman karena memberi kata putus dalam perselisihan apa pun di dalam masyarakat termasuk dalam perselisihan keagamaan," ujarnya.
 
Kalau dulu, tutur dia, hakimnya adalah imam. "Imam, ya, khalifah. Khalifah itu ya sultan. Lah kalau negaranya ini negara demokrasi, hakimnya siapa? Apakah Presiden memenuhi syarat menjadi hakim?" kata Gus Yahya.
 
Gus Yahya menyampaikan bahwa kelompok yang menolak negara bangsa dan menggunakan kekerasan untuk mewujudkan cita-citanya itu juga mendasarkannya pada dalil-dalil Al Qur'an dan hadis. Ia pun menegaskan bahwa perlu dasar pijakan yang bisa menjadi dalil agar kehidupan yang harmoni dapat terwujud.
 
"Maka mendesak sekali bagi kita semua untuk segera menemukan suatu landasan agar keseluruhan kehidupan umat manusia ini bisa dibangun di atas prinsip-prinsip interaksi, prinsip-prinsip pergaulan kemanusiaan yang lebih menjamin perdamaian," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan