Konferensi pers pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, atas insiden penyanderaan Kapten Philip Mark Merthens. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Susi Pudjiastuti Meminta Maaf Soal Insiden Penyanderaan Kapten Philip
Fachri Audhia Hafiez • 01 Maret 2023 11:31
Jakarta: Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, meminta maaf atas insiden penyanderaan Kapten Philip Mark Merthens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Pilot Susi Air itu sudah disandera selama 22 hari.
"Selebihnya saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah (Pemda) dan seluruh pengguna Susi Air," kata Susi di kawasan Makasar, Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.
Ia juga meminta maaf akibat insiden itu penerbangan menjadi terhenti. Sehingga, menyulitkan akses kepada masyarakat di kawasan Papua.
"Sekarang ini menjadi terganggu. Karena 70 persen dari penerbangan jenis porter kita sudah jadi berhenti sekarang," ucap Susi.
Kegiatan suplai logistik juga menjadi terganggu. Khususnya, di kawasan pegunungan.
"Kalau porter terbang 1 hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik daripada masyarakat yang hidup di pegunungan," ujar Susi.
Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philip Merthens pada Selasa pagi, 7 Februari 2023. Pesawat itu membawa lima penumpang dari Timika, Papua.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, meminta maaf atas insiden penyanderaan Kapten Philip Mark Merthens oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Pilot Susi Air itu sudah disandera selama 22 hari.
"Selebihnya saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah (Pemda) dan seluruh pengguna Susi Air," kata Susi di kawasan Makasar, Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.
Ia juga meminta maaf akibat insiden itu penerbangan menjadi terhenti. Sehingga, menyulitkan akses kepada masyarakat di kawasan Papua.
"Sekarang ini menjadi terganggu. Karena 70 persen dari penerbangan jenis porter kita sudah jadi berhenti sekarang," ucap Susi.
Kegiatan suplai logistik juga menjadi terganggu. Khususnya, di kawasan pegunungan.
"Kalau porter terbang 1 hari 30-40 flight berarti sudah lebih dari 25 flight terhenti dan tentu itu mengganggu kegiatan dan supply logistik daripada masyarakat yang hidup di pegunungan," ujar Susi.
Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat milik Susi Air yang dipiloti Philip Merthens pada Selasa pagi, 7 Februari 2023. Pesawat itu membawa lima penumpang dari Timika, Papua.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)