Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Istimewa)

4 Kali Berturut-turut, Jateng Raih Kedudukan Badan Publik Informatif

Media Indonesia.com • 02 November 2022 04:24
Jakarta: Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia kembali menggelar presentasi uji publik keterbukaan informasi tingkat nasional tahun 2022. Kegiatan yang digelar di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, ini dihadiri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
 
Ganjar yang hadir sebagai Pimpinan Tertinggi Badan Publik Provinsi Jawa Tengah itu menyampaikan presentasi tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan informasi publik yang baik untuk masyarakat.
 
"Intinya ada satu harapan besar dari pemerintah termasuk pemerintah daerah yang makin hari makin memperbaiki kualitas pelayanan informasi publik," ujar Ganjar usai presentasi uji publik, di Jakarta Selasa, 1 November 2022.

Adapun aspek penilaian materi yang ditentukan tim presentasi KIP Republik Indonesia yaitu terdiri dari inovasi, strategi, dan klarifikasi. Pada kriteria inovasi, materi yang dinilai yaitu inovasi pelayanan informasi publik yang berkesinambungan dan inovasi pelayanan informasi publik dalam masa pandemi Covid-19.
 
Lalu kriteria strategi, materi yang dinilai adalah program, kebijakan, dan rencana aksi dalam mewujudkan badan publik yang terbuka. Di Jawa Tengah, Ganjar menerapkan kebijakan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) wajib memiliki satu akun media sosial yang digunakan sebagai layanan aduan masyarakat.

Baca: NTB Peringkat 3 Nasional Soal Keterbukaan Informasi Publik 2022


Tak hanya itu, untuk membuat pemerintahan yang transparan, Ganjar juga melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di setiap kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. Hal itu agar aspirasi yang terserap dari masyarakat bisa maksimal. 
 
Hal tersebut pun menjadi faktor yang membuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan nilai sempurna atau 100 poin pada tahap penilaian Sel Assessment Questionaire (SAQ).
 
"Bagaimana semua bisa transparan, accessable dan masyarakat bisa mendapat informasi dengan mudah presisi. Kita memberikan informasi tidak boleh hoaks ya dan kita memanage itu kaitan dengan kepentingan masyarakat yang lebih banyak, sehingga edukasi bisa lebih banyak kita dapat dan semua bisa berbenah," jelas Ganjar.
 
Menurut Ganjar, dengan pelayanan informasi yang transparan terhadap masyarakat, maka tindak pencegahan korupsi bisa terus dilakukan dan tingkat integritas kian meningkat.
 
"Kalau itu (informasi) transparan, itu bisa mencegah korupsi, integritasnya akan keliatan di sana," ucap Ganjar.

Baca: Waskita Beton Berkomitmen soal Keterbukaan Informasi


Sebagai informasi, di bawah kepemimpinan Ganjar, Provinsi Jawa Tengah juga berhasil mempertahankan kedudukan sebagai Badan Publik Informatif empat kali berturut-turut sejak 2018. Namun, kata Ganjar, prestasi yang diraih tetap harus dipertahankan dan yang masih kurang optimal mesti lebih ditingkatkan lagi.
 
"Mudah-mudahan itu bisa bertahan dan bisa lebih baik lagi dengan tambah inovasinya, sehingga nanti semua bisa sharing berbagi pengalaman dari pengalaman yang menurut penilaian itu bagus, ya kita tularkan, yang kurang kita perbaiki. Kita juga masih belum sempurna," kata Ganjar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan