Jakarta: Istana meminta tak ada pihak yang memanfaatkan isu penyebaran virus korona untuk kepentingan politik yang dpaat memperkeruh suasana. Pemerintah sudah maksimal menangani penyebaran virus yang sudah menjangkit enam orang itu.
"Jangan ada orang menggunakan kepentingan ini untuk menaikkan citra mereka dan lain-lain dan menuduh pemerintah dengan permainan kata yang sangat menjijikan. Tidak boleh," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin dalam acara Crosscheck by Medcom.id, di Upnormal Caffe Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 8 Maret 2020.
Ngabalin menegaskan pemerintah sangat terbuka memberikan informasi terkait korona kepada masyarakat. Ia meyakinkan tidak ada yang ditutup-tutupi oleh pemerintah.
Baca: Kominfo Diminta Tindak Pembuat Prank Korona
"Tidak sedikit pun niat atau mau menutup-nutupi, atau nanti ada orang cerita bahwa ini adalah untuk pencitraan. Pernyataan mulut-mulut sampah seperti ini tidak perlu terjadi lagi di republik ini," tegasnya.
Menurut dia, tidak ada kepentingan presiden menutup-nutupi informasi soal korona. Terbukti, pemerintah langsung merilis ke publik ketika virus ini sudah menjangkit beberapa warga.
"Presiden Jokowi sudah terpilih, dan ini periode terakhir. Jadi tidak mungkin Pak Jokowi ada pencitraan," tutur Ngabalin.
Meski begitu istana tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Pemerintah bergeming dengan berbagai tudingan tidak transparan ke publik.
"Kami sebenarnya tidak marah akan hal itu. Tapi lebih kepada rakyat tidak boleh dijadikan panik dengan pernyataan yang menyudutkan pemerintah, bahwa ini adalah sekadar untuk pencitraan dan lain-lain," ucap Ngabalin.
Jakarta: Istana meminta tak ada pihak yang memanfaatkan isu penyebaran virus korona untuk kepentingan politik yang dpaat memperkeruh suasana. Pemerintah sudah maksimal menangani penyebaran virus yang sudah menjangkit enam orang itu.
"Jangan ada orang menggunakan kepentingan ini untuk menaikkan citra mereka dan lain-lain dan menuduh pemerintah dengan permainan kata yang sangat menjijikan. Tidak boleh," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin dalam acara Crosscheck by Medcom.id, di Upnormal Caffe Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 8 Maret 2020.
Ngabalin menegaskan pemerintah sangat terbuka memberikan informasi terkait korona kepada masyarakat. Ia meyakinkan tidak ada yang ditutup-tutupi oleh pemerintah.
Baca:
Kominfo Diminta Tindak Pembuat Prank Korona
"Tidak sedikit pun niat atau mau menutup-nutupi, atau nanti ada orang cerita bahwa ini adalah untuk pencitraan. Pernyataan mulut-mulut sampah seperti ini tidak perlu terjadi lagi di republik ini," tegasnya.
Menurut dia, tidak ada kepentingan presiden menutup-nutupi informasi soal korona. Terbukti, pemerintah langsung merilis ke publik ketika virus ini sudah menjangkit beberapa warga.
"Presiden Jokowi sudah terpilih, dan ini periode terakhir. Jadi tidak mungkin Pak Jokowi ada pencitraan," tutur Ngabalin.
Meski begitu istana tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Pemerintah bergeming dengan berbagai tudingan tidak transparan ke publik.
"Kami sebenarnya tidak marah akan hal itu. Tapi lebih kepada rakyat tidak boleh dijadikan panik dengan pernyataan yang menyudutkan pemerintah, bahwa ini adalah sekadar untuk pencitraan dan lain-lain," ucap Ngabalin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)