Jakarta: Kementerian Agama memastikan bahwa tidak ada perpanjangan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) bagi 8 ribu jemaah haji kuota tambahan. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa kuota tambahan ini telah terserap 100 persen.
"Untuk kuota tambahan hari ini pelunasan akhir. Nanti kita lihat sejauh mana penyerapannya. Kayaknya tidak ada (perpanjangan pelunasan Bipih). Saya yakin terserap 100 persen," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab kepada Media Indonesia, Senin, 12 Juni 2023.
Perlu diketahui, Indonesia tahun ini mendapat tambahan kuota dari Arab Saudi sebesar 8.000 jemaah. Sehingga, total kuota haji tahun ini Adalah 229.000 Jemaah.
Kementerian Agama telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No 467 tahun 2023 tentang Penetapan Kuota Haji Tambahan 1444 H/2023 M. Dalam KMA tersebut diatur bahwa kuota tambahan terdiri atas 7.360 kuota haji reguler dan 640 kuota haji khusus.
Untuk haji khusus, kuota tambahan ini terdiri atas 600 jemaah dan 40 kuota petugas. Sementara itu, kuota haji reguler tambahan diperuntukkan bagi jemaah haji reguler berdasarkan urutan nomor porsi berikutnya.
Kuota haji reguler meliputi jemaah haji reguler yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem, jemaah haji cadangan yang telah melakukan pelunasan, dan jemaah haji reguler nomor urut porsi berikutnya setelah jemaah haji cadangan.
Dengan demikian, 7.360 haji reguler akan diisi oleh jemaah cadangan yang telah melakukan pelunasan namun belum memeroleh kuota yakni sebanyak 5.765 jemaah. Sisa kuota tambahan yang belum digunakan terdapat 1.595 orang jemaah dan telah dibagi berdasarkan jumlah masa tunggu pada masing-masing provinsi.
Saiful menyatakan penyelenggaraan haji tahun ini sempat terkendala terkait visa haji. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi menerapkan Aplikasi Bio Visa bagi jamaah haji Indonesia melalui fitur biometrik wajah, sidik jari dan foto paspor.
Hal ini dikatakan membuat pelaksanaan haji tahun ini agak sedikit tersendat. Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa saat ini hal tersebut sudah dapat teratasi.
"Alhamdulillah sampai saat ini visa haji sudah berjalan sebagai mana mestinya," tandasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta:
Kementerian Agama memastikan bahwa tidak ada perpanjangan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) bagi 8 ribu jemaah haji kuota tambahan. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa kuota tambahan ini telah terserap 100 persen.
"Untuk kuota tambahan hari ini pelunasan akhir. Nanti kita lihat sejauh mana penyerapannya. Kayaknya tidak ada (perpanjangan pelunasan Bipih). Saya yakin terserap 100 persen," kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab kepada
Media Indonesia, Senin, 12 Juni 2023.
Perlu diketahui, Indonesia tahun ini mendapat tambahan
kuota dari Arab Saudi sebesar 8.000 jemaah. Sehingga, total kuota haji tahun ini Adalah 229.000 Jemaah.
Kementerian Agama telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No 467 tahun 2023 tentang Penetapan Kuota
Haji Tambahan 1444 H/2023 M. Dalam KMA tersebut diatur bahwa kuota tambahan terdiri atas 7.360 kuota haji reguler dan 640 kuota haji khusus.
Untuk haji khusus, kuota tambahan ini terdiri atas 600 jemaah dan 40 kuota petugas. Sementara itu, kuota haji reguler tambahan diperuntukkan bagi jemaah haji reguler berdasarkan urutan nomor porsi berikutnya.
Kuota haji reguler meliputi jemaah haji reguler yang saat pelunasan tahap sebelumnya mengalami kegagalan sistem, jemaah haji cadangan yang telah melakukan pelunasan, dan jemaah haji reguler nomor urut porsi berikutnya setelah jemaah haji cadangan.
Dengan demikian, 7.360 haji reguler akan diisi oleh jemaah cadangan yang telah melakukan pelunasan namun belum memeroleh kuota yakni sebanyak 5.765 jemaah. Sisa kuota tambahan yang belum digunakan terdapat 1.595 orang jemaah dan telah dibagi berdasarkan jumlah masa tunggu pada masing-masing provinsi.
Saiful menyatakan penyelenggaraan haji tahun ini sempat terkendala terkait visa haji. Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi menerapkan Aplikasi Bio Visa bagi jamaah haji Indonesia melalui fitur biometrik wajah, sidik jari dan foto paspor.
Hal ini dikatakan membuat pelaksanaan haji tahun ini agak sedikit tersendat. Meskipun demikian, dia menyatakan bahwa saat ini hal tersebut sudah dapat teratasi.
"Alhamdulillah sampai saat ini visa haji sudah berjalan sebagai mana mestinya," tandasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)