Jakarta: Angka kematian gagal ginjal akut di Indonesia terbilang cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat lebih dari setengah penderita gagal ginjal akut meninggal.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan jumlah korban jiwa kasus gagal ginjal akut mencapai 178 penderita per 1 November 2022. Adapun jumlah pasien yang disebabkan kandungan cairan etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE) di obat sirup itu sebanyak 325 orang.
"Kemudian kita lihat yang meninggal sekarang 178 dari 325 kasus atau sekitar 54 persen," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
Namun, Budi menyampaikan persentase kematian gagal ginjal akut itu dinilai menurun. Sebelumnya, persentase kematian kasus gagal ginjal akut mencapai 64 persen.
"Ini (persentase kematian gagal ginjal akut) sudah menurun dari kondisi sebelumnya," ungkap dia.
Sebelumnya, Budi menjelaskan total kasus gagal ginjal akut mencapai 325. Lonjakan kasus terjadi semenjak Agustus 2022.
Temuan kasus pada bulan tersebut mencapai 47 kasus. Temuan kasus gagal ginjal akut melonjak tajam pada September dengan temuan kasus mencapai 106.
Puncak temuan kasus gagal ginjal akut tertinggi terjadi pada Oktober 2022. Temuan kasus mencapi135.
"Lonjakan pertama kali teridentifikasi di bulan Agustus, sehingga kita mulai merespon di bulan September," ujar dia.
Jakarta: Angka kematian
gagal ginjal akut di Indonesia terbilang cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) mencatat lebih dari setengah penderita gagal ginjal akut meninggal.
Menteri Kesehatan (Menkes)
Budi Gunadi Sadikin menyampaikan jumlah korban jiwa kasus gagal ginjal akut mencapai 178 penderita per 1 November 2022. Adapun jumlah pasien yang disebabkan kandungan cairan etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE) di obat sirup itu sebanyak 325 orang.
"Kemudian kita lihat yang meninggal sekarang 178 dari 325 kasus atau sekitar 54 persen," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
Namun, Budi menyampaikan persentase kematian gagal
ginjal akut itu dinilai menurun. Sebelumnya, persentase kematian kasus gagal ginjal akut mencapai 64 persen.
"Ini (persentase kematian gagal ginjal akut) sudah menurun dari kondisi sebelumnya," ungkap dia.
Sebelumnya, Budi menjelaskan total kasus gagal ginjal akut mencapai 325. Lonjakan kasus terjadi semenjak Agustus 2022.
Temuan kasus pada bulan tersebut mencapai 47 kasus. Temuan kasus gagal ginjal akut melonjak tajam pada September dengan temuan kasus mencapai 106.
Puncak temuan kasus gagal ginjal akut tertinggi terjadi pada Oktober 2022. Temuan kasus mencapi135.
"Lonjakan pertama kali teridentifikasi di bulan Agustus, sehingga kita mulai merespon di bulan September," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)