Pendiri Yayasan Sukma Bangsa (YSB) Surya Paloh--Medcom.id/Yogi Bayu Aji.
Pendiri Yayasan Sukma Bangsa (YSB) Surya Paloh--Medcom.id/Yogi Bayu Aji.

Yayasan Sukma Bangsa Apresiasi Surya Paloh

Yogi Bayu Aji • 12 Mei 2018 11:16
Pidie: Direktur Akademik Yayasan Sukma Bangsa (YSB) Ahmad Baedowi berterima kasih kepada Chairman Media Group sekaligus pendiri YSB Surya Paloh. Pasalnya, berkat Surya, YSB bisa berkembang.
 
"Terima kasih kami Bapak sudah peduli membuat dan dirikan Sekolah Sukma Bangsa," kata Ahmad dalam wisuda Sekolah Sukma Bangsa angkatan ke-10 di Pidie Jaya, Aceh, Sabtu, 12 Mei 2018.
 
Menurut dia, 12 tahun usia sekolah bukalah perjalanan yang mudah. Namun, dia selalu ingat dengan kita kata kunci yang disampaikan Surya Paloh.

Surya, kata dia, selalu berpesan agar sekolah mengutamakan nilai keislaman. Ini penting karena sekolah ini berdiri di Aceh, bumi Serambi Mekkah.
 
Baca: Keumang Meuceuhu Antarkan Wisuda Ratusan Siswa Sukma Bangsa
 
Kedua, Surya menekankan agar budaya Aceh terus dipegang teguh dalam pendidikan di sekolah. Terakhir, nilai keindonesiaan juga harus menjadi sumber inspirasi.
 
Sekolah Sukma Bangsa, kata Ahmad, kini sudah jadi pusat sumber belajar bersama. Pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri dalam mengembangkan pendidikan.
 
"Kita sudah hasilkan 18 buku dari guru Sukma Bangsa. Selebihnya kita terbitkan jurnal sukma saya coba browsing, sekolah yang punya jurnal ilmiah baru Yayasan Sukma," jelas dia.
 
Wisuda hari ini pun dianggap spesial. Pasalnya, sebagian siswa SMA yang diwisuda adalah anak korban tsunami dan konflik yang masuk kelas 1 SD di Sekolah Sukma Bangsa pada 2006, saat sekolah berdiri.
 
Sekolah Sukma Bangsa tersebar di tiga kabupaten Pidie, Bireun, dan Lhokseumawe. Pada 14 Juli 2006, Presiden RI waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan SSB. Peresmian itu menandakan dimulainya kegiatan belajar mengajar di tiga lokasi SSB.
 
Waktu itu, sebanyak 358 siswa yang mengampu pendidikan di ketiga sekolah tersebut menjadi angkatan pertama di setiap jenjang satuan pendidikan, baik di SD, SMP, maupun SMA. Seluruh siswa di angkatan pertama itu mendapat beasiswa pendidikan dari Yayasan Sukma.
 
Selain menampung anak-anak korban konflik dan tsunami, SSB juga menerima murid umum. Mereka diwajibkan untuk membayar Biaya Partisipasi Pendidikan (BPP). Jumlah BPP di masing-masing tingkat satuan pendidikan berbeda.
 
Pada pertengahan 2016, Yayasan Sukma juga menerima 22 siswa korban konflik asal Mindanao, Filipina. Ke-22 anak itu berasal dari provinsi Cotabato, Zamboanga, Basilan, Sulu, dan Tawi-tawi.
 
Mereka mendapatkan beasiswa pendidikan secara penuh selama empat tahun, dari tingkat SMP hingga SMA. Pemberian bantuan pendidikan untuk mereka merupakan salah satu bagian dari proses negosiasi pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang dilakukan Yayasan Sukma dengan kelompok Abu Sayyaf pada Mei 2016 silam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan