"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang," ujar Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Mei 2022.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Sejak 15 April 2022, belum diketahui penyebab penyakit itu.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan Hepatitis Akut misterius ini terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan lebih dari 12 negara.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: 3 Pasien Hepatitis Akut Anak Meninggal, Kemenkes: Tingkatkan Kewaspadaan
Berikut beberapa informasi terkait Hepatitis Akut berdasarkan informasi dari Kemenkes.
1. Gejala Hepatitis Akut
Gejala Hepatitis Akut yang dialami meliputi sindrom jaundice akut (air kencing berwarna gelap, feses/tinja pucat, kuning pada sklera mata dan kulit, lemas, nyeri sendi/otot), diare, mual, muntah, dan nyeri di bagian perut.Sementara, gejala yang ditemukan pada tiga pasien anak di Indonesia adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
2. Kisaran usia anak yang terserang Hepatitis Akut
WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.