Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Medcom.id/Suci Sedya Utami
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: Medcom.id/Suci Sedya Utami

Luhut Waspada Usai Penyerangan Wiranto

Suci Sedya Utami • 11 Oktober 2019 13:02
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku lebih waspada setelah kejadian penyerangan pada Menteri Koordinator bidan Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Luhut pernah menjadi target serangan usai penetapan presiden-wakil presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum, Mei 2019. 
 
"Kita belum jadi menko, kita sudah amankan diri. Sekarang karena kondisi itu saya lebih alert (waspada), tapi jangan juga berlebihan," kata Luhut di kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober 2019.
 
Luhut mengaku Indonesia belum terbebas dari kelompok radikal atau teroris. Jaringan teroris masih eksis. Dia menyebut tidak ada satu negara pun yang bisa menjamin bisa terbebas dari serangan keamanan.

"Enggak ada satu negara yang punya imun terhadap serangan teroris, enggak ada negara yang mengklaim dia aman. Kami mengerti radikalisme masih eksis di Indonesia dan ini perlu kita tangani," tutur Luhut.
 
Mantan Komandan Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD ini menambahkan kondisi Wiranto berangsur pulih. Pagi tadi, Luhut menjenguk  Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto.
 
"Beliau terlihat membaik," kata dia. 
 
Kewaspadaan Luhut terlihat dari penjagaan di kantornya. Kantor Kemenko Maritim dijaga lebih ketat. Petugas keamanan mengecek tas dan bawaan tamu. 
 
Wiranto diserang terduga teroris Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana
menggunakan pisau. Penyerangan terjadi usai Wiranto menghadiri peresmian gedung kuliah bersama di Universitas Matlaul Anwar di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Banten, Kamis, 10 Oktober 2019.
 
Wiranto mengalami luka tusuk di bagian perut. Wiranto mendapat perawatan di RSUD Berkah Pandeglang sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan